JAKARTA, iNewsKutai.id - Diam-diam, pemerintah ternyata merencanakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite. Tidak hanya itu, harga elpiji bersubsidi atau ukuran 3 kilogram juga bakal disesuaikan.
Padahal, pemerintah baru saja menyesuaikan harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax, Jumat (1/4/2022) hari ini. Rencana kenaikan dua harga energi yang diperuntukkan bagi masyarakat kecil itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Dia menyatakan, kenaikan harga terpaksa dilakukan karena kondisi global yang tidak menentu menyusul konflik Rusia-Ukraina. Karena itu, kata Luhut seluruh jenis bahan bakar akan dinaikkan secara bertahap.
"Overall yang akan terjadi nanti, Pertamax, Pertalite (naik). Premium belum. Ya, semua akan naik. Engak akan enggak ada yang naik itu,” ujar Luhut disela peninjauan Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, Bekasi Timur, Jumat (1/4/2022).
Demikian halnya dengan elpiji 3 kg yang disebutnya tidak pernah mengalami kenaikan harga sejak 2007 lalu.
Rencana kenaikan harga Pertalite ini memang mengejutkan karena sebelumnya Kementerian ESDM menyebut jika tidak akan ada perubahan harga mengingat BBM RON 90 tersebut merupakan tulang punggung BBM nasional.
"Harga BBM yang paling banyak dikonsumsi masyarakat harus tetap dijaga untuk melindungi daya beli masyarakat," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi.
Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting yang dikonfirmasi mengatakan, kewenangan kenaikan harga BBM hingga elpiji 3 kg berada di tangan pemerintah.
"Kewenangan harga ada di pemerintah," ujarnya singkat Jumat (1/4/2022).
Editor : Abriandi