get app
inews
Aa Text
Read Next : Harga BBM Terbaru di Kalimantan 1 Juni 2025, Pertamax cs Makin Ramah di Kantong

Kematian Pesut Mahakam ‘Upin’ Mengguncang Muara Wis: Simbol Kehidupan Sungai yang Kian Terancam

Minggu, 09 November 2025 | 19:50 WIB
header img
Evakuasi Upin, Pesut Mahakam yang ditemukan mati di Dusun Kuyung, Desa Sebemban, Muara Wis (Ist/BPSPL Pontianak Wilker Mahakam Ulu)

KUTAI KARTANEGARA, iNewsKutai.id – Seekor Pesut Mahakam jantan bernama Upin ditemukan mati tersangkut di keramba warga di Dusun Kuyung, Desa Sebemban, Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara. Penemuan ini menambah daftar kehilangan terhadap salah satu spesies endemik Kalimantan Timur yang kini terancam punah.

Ketua Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), Danielle Kreb, mengonfirmasi temuan tersebut pada Minggu (9/11). Ia menjelaskan, tim gabungan dari RASI bersama Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Wilayah Kerja Mahakam Ulu serta masyarakat setempat segera mengevakuasi bangkai pesut setelah menerima laporan.

“Pesut itu ditemukan sudah dalam keadaan mati dan tersangkut. Kami kemudian melakukan evakuasi, pengukuran morfometrik, serta analisis awal terhadap kondisi tubuhnya,” kata Danielle kepada wartawan.

Upin merupakan Pesut Mahakam jantan berusia sekitar dua tahun, dengan panjang tubuh 174 sentimeter dan berat 104 kilogram. Ia lahir pada Juli 2022 dan kerap terpantau di kawasan konservasi perairan Mahakam. Setelah dievakuasi, jasadnya dibawa ke Stasiun Pengamatan Pesut RASI untuk dilakukan pemeriksaan pascakematian (nekropsi) oleh dokter hewan.

“Sampel organ sudah diambil dan saat ini masih dilakukan uji laboratorium untuk memastikan penyebab kematian,” jelas Danielle.

Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan akan keluar pada Januari mendatang. Danielle menambahkan, pihaknya belum dapat memastikan jumlah terkini populasi Pesut Mahakam karena dalam satu tahun terakhir terdapat kelahiran dan kematian individu di beberapa titik habitat.

Data pemantauan terbaru dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur dan Yayasan RASI pada Oktober lalu mencatat sekitar 62 ekor Pesut Mahakam yang masih bertahan di habitat alaminya. Namun, angka tersebut bersifat fluktuatif.

Kematian Upin menjadi pengingat rapuhnya keberlangsungan hidup mamalia air tawar ini. Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) selama ini dianggap sebagai simbol ekosistem Sungai Mahakam cermin hubungan manusia dan alam yang semakin tertekan oleh aktivitas perikanan, lalu lintas sungai, dan degradasi lingkungan.

Bagi masyarakat Muara Wis, kehilangan Upin bukan sekadar kehilangan seekor hewan, melainkan kehilangan bagian dari identitas sungai yang telah lama menjadi sumber kehidupan mereka.

 

Editor : Dzulfikar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut