get app
inews
Aa Text
Read Next : Diancam Seseorang Setelah Bertemu Isran Noor, Makmur HAPK : Saya Tidak Takut!

H+4 Lebaran, Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional Bergerak Turun

Sabtu, 07 Mei 2022 | 06:37 WIB
header img
Harga bahan pokok seperti minyak goreng curah dan kemasan mengalami penurunan pada H+ Lebaran. (Foto: Riant Subekti)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Harga bahan pokok di Kaltim perlahan bergerak turun pada H+4 hari raya Idul Fitri 1443 H. Penurunan harga terjadi pada komoditas beras dan minyak goreng kemasan.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kaltim M Yadi Robyan Noor mengungkapkan, penurunan harga ini disebabkan karena permintaan konsumen sudah jauh berkurang dibanding jelang Lebaran lalu.

Harga beras medium misalnya yang pekan lali dipatok Rp11.400 per kilogram menjadi Rp11.150 per kg. Sementara beras premium dibanderol Rp13.300 per kg dari sebelumnya Rp13.459.

Demikian halnya dengan harga minyak goreng yang terus bergerak turun menjadi Rp28.500 per liter untuk kemasan premium. Harga pada pekan lalu masih berkisar Rp29.100 per liter.

Sementara harga minyak goreng kemasan sederhana dijual Rp20.800 per liter dari sebelumnya Rp24.833 per liter. Demikian  halnya minyak goreng curah mengalami penurunan dari pekan lalu Rp20.217 per liter menjadi Rp18.750 per liter.

"Memang harganya masih di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000 yang ditetapkan pemerintah. Namun penurunannya signifikan seiring dengan pasokan di pasar yang berlimpah," jelas Roby, Jumat (6/5/2022).

Meski demikian, masih terjadi kenaikan harga pada komoditas daging sapi, daging ayam, telur, dan kedelai. Daging sapi misalnya yang menyentuh harga Rp161.000 per kg dari sebelumnya Rp150.262 per kg.

Sementara harga kedelai mencapai Rp15.000 per kg atau naik dibanding minggu lalu sebesar Rp14.660 per kg. Untuk daging ayam dijual dengan harga Rp41.000 per kg atau mengalami kenaikan Rp722 per kg dibanding sebelumnya. 

Sedangkan telur ayam yang minggu lalu masih dijual Rp27.673 per kg, hari ini naik jadi Rp29.500 per kg.

Roby mengungkapkan, fluktuasi harga di sejumlah daerah juga terjadi akibat kendala distribusi logistik ke wilayah barat dan utara Kaltim karena adanya kerusakan dan perbaikan jalan trans Kalimantan.

Distribusi logistik memerlukan waktu tempuh yang lebih lama. Kenaikan harga BBM juga ikut mempengaruhi karena banyak truk pengangkut bahan pokok harus antre berjam-jam.
.
"Yang pasti stok aman per komoditi hingga 1,5 bulan ke depan. Kami harap masyarakat tetap tenang dan bijak saat berbelanja," pungkas Roby. 

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut