TANJUNG REDEB, iNewsKutai.id - Asosiasi Sawit Rakyat Mandiri Kabupaten Berau menyambut positif keputusan pemerintah kembali membuka keran ekspor crude palm oil (CPO) beserta turunannya, mulai Senin 23 Mei 2022. Harga tandan buah segar (TBS) sawit pun bergerak naik menjadi Rp3000 per kilogram.
Ketua Asosiasi Sawit Rakyat Mandiri Berau, Mupit Datusahlan mengapresiasi langkah pemerintah yang kembali membuka ekspor CPO. Keputusan ini diharapkan berdampak pada peningkatan harga sawit setelah sebelumnya ambruk akibat pelarangan ekspor.
“Ini menjadi angin segar bagi petani mandiri khususnya di Kabupaten Berau. Karena ini, kita berharap akan berdampak pada peningkatan harga beli sawit kepada PKS (pabrik kelapa sawit),” ungkap Mupit Datusahlan dikutip dari Instagram Polres Berau, Selasa (24/5/2022).
Mupit menjelaskan, sebelum ekspor CPO dan turunannya dilarang pemerintah, harga tandan buah segar (TBS) sawit mencapai Rp4000 per kilogram. Namun, harga tersebut kemudian anjlok hingga Rp2400 per kilogram ketika larangan ekspor diberlakukan menyusul melonjaknya harga minyak goreng dalam negeri.
"Saat ekspor dtutup, tidak ada yang mau membeli sawit dari petani sehingga banyak panen yang ditahan karena harganya tidak menutupi ongkos produksi," ujarnya.
Dia menambahkan, saat ini produksi petani mandiri bisa menghasilkan hingga 3 ton sawit per hari dengan luas lahan asosiasi hampir 2 ribu hektar.
Editor : Abriandi