get app
inews
Aa Text
Read Next : Waspada, Kasus Covid-19 di Kalimantan Timur Kembali Meningkat

Waspada Virus Hendra, Lebih Mematikan Dibanding Covid-19, Menular Lewat Perantara Kuda

Kamis, 02 Juni 2022 | 08:55 WIB
header img
VIrus Hendra lebih mematikan dibanding Covid-19. (foto: ist)

SURABAYA, iNewsKutai.id - Belum reda pandemi Covid-19, virus-virus baru kembali bermunculan dan mengancam kesehatan manusia. Salah satu yang menarik perhatian adalah virus hendra yang disebut lebih mematikan dibanding virus corona.

Virus yang bisa mengakibatkan radang otak ini bisa menular ke manusia dengan perantara kelelawar dan kuda. Gejala umumnya mirip Covid-19 yakni demam, batuk, sakit pada tenggorokan. Berdasarkan data dari tahun 1994 hingga 2013 dilaporkan tujuh kematian manusia akibat virus ini. 

Epidemiolog Universitas Airlangga Laura Navika Yamani menjelaskan fatalitas infeksi virus hendra. Dia menyebut, fatality rate atau tingkat kematian akibat virus ini mencapai 50 persen atau 10 kali dibanding Covid-19 yang hanya 3-4 persen. 

Virus ini pertama kali ditemukan pada 1994 ketika wabah penyakit menyerang kawasan Hendra, Brisbane, Australia. Lokasi penemuan ini yang kemudian menjadi nama virus yang bersumber dari kelelawar tersebut. Virus ini menyerang sistem pernafasan serta neurologi pada hewan dan manusia. 

"Setelah ditelusuri, virus ini ternyata bersifat zoonosis yakni bisa berpindah dari host ke host, dari hewan ke manusia," ujarnya. 

Laura mengatakan, meski mematikan, virus dengan nama ilmiah Hendra Henipavirus ini jarang ditemukan pada manusia. Virus ini masuk ke tubuh manusia dengan perantara mamalia. 

"Kalau dari kelelawar langsung ke manusia biasanya sulit, karena sifat host-nya berbeda. Lebih mudah masuk dari perantara sesama mamalia, dalam kasus ini kuda," katanya. 

Penularan virus Hendra dari kelelawar ke kuda menjadi wajar, terlebih mengetahui fakta bahwa keduanya memiliki habitat yang sama. 

"Karena sifatnya menular melalui droplet, kelelawar pemakan buah yang memiliki habitat dengan kuda dapat melakukan buang kotoran atau urine yang akhirnya bercampur dengan rumput yang menjadi makanan kuda. Sehingga rumput yang akan dimakan kuda, telah terkontaminasi dengan virus tersebut," katanya. 

Laura menyebut, virus Hendra bisa menular ke manusia melalui kontak erat, disertai tingkat higienitas yang rendah. Penyakit akibat virus ini dapat menyebabkan gejala demam, batuk, sakit pada tenggorokan, ataupun ensefalitis atau radang otak. 

Meski belum pernah ditemukan di Indonesia, Laura meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menjadi peringatan tersendiri. Alasannya, penyakit yang endemik di Australia tersebut bisa saja sewaktu-waktu menyebabkan wabah.

"Mengingat Indonesia juga memiliki hewan ternak yang tidak sedikit, pemerintah juga harus menyadari dan mengawasi bagaimana surveillance-nya, bagaimana cara agar hewan termasuk kuda tidak terjangkit virus Hendra," katanya.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut