Kisah Jenderal Kopassus Masuk Sarang GAM, Tak Gentar Ditodong Puluhan AK-47

Sucipto
Letjen Purn Sutiyoso (kanan) bersama kombatan GAM pimpinan Din Minimi. (foto: repro/okezone)

Benar saja, mereka akhirnya menemukan markas Din Minimi di lokasi yang sulit dijangkau di tengah hutan. Bang Yos tiba jelang malam dan langsung disambut dengan bidikan senjata Din Minimi.

Tidak sendirian, ada ratusan pengikutnya turut menodongkan senjata api dan langsung mengepung ketiganya. Bukannya gentar, mantan Gubernur DKI Jakarta itu justru semakin berani. Naluri intelijennya mengatakan jika situasi tersebut bisa dikendalikan.

"Bagaimana rasanya dikepung 120 orang bersenjata lengkap di tempat Din Minimi. bisa saja dibantai atau disandera tetapi kan latar belakang intelijen saya memiliki keyakinan gitu,” ucapnya. 

Dengan bekal pistol dan dua pengawalnya membawa AK-47 dengan cadangan magazine, situasi menjadi tegang. Meski yakin, Sutiyoso tetap berjaga-jaga dengan mengokang pistolnya.

Secara perlahan, Bang Yos mulai mengendalikan situasi dan dan mengajak Din Minimi serta pengikutnya berdialog. Dia memilih memuji kekuatan pasukan kombatan GAM itu sekaligus menunjukkan jika dirinya tidak gentar.

"Sempat ngomong, Din, saya hanya bertiga mana menang lawan 120 orang. Kenapa saya berani, karena saya percaya kamu, jadi kamu percaya juga. Tetapi saya tekankan akan tetap membawa senjata untuk mengingatkan jangan bertindak konyol," katanya.

Sutiyoso kemudian berdialog sepanjang malam dengan Din Minimi dan mendengarkan keluhannya sehingga memutuskan kembali mengangkat senjata. Menjelang pagi, dia kemudian akhirnya memilih menyerah dan kembali ke pangkuan NKRI.

Din Minimi kemudian memerintahkan pengikutnya untuk menyerahkan senjata api. Sedikitnya 60 pucuk senjata berbagai jenis akhirnya diserahkan melalui bupati. 

"Dia sempat berat hati untuk menyerah tapi akhir memerintahkan anak buahnya menyerahkan senjata. Mereka memakai sisa senjata bekas konflik dan mungkin selundupan dari Thailand atau Filipina," katanya.

Kemampuan Sutiyoso membuat Din Minimi menyerah tanpa sebutir peluru meletus menunjukkan lulusan Akmil 1968 tersebut sebagai sosok pemberani yang berhati nurani. 

“Waktu penyerahan senjata terakhir, Bang Din (Din Minimi) menangis. Dia memeluk Pak Sutiyoso dan mengatakan, ‘Pak Sutiyoso, jangan tinggalkan saya, Pak’," ujar Ketua Aceh Human Foundation (AHF) Abdul Hadi menirukan ucapan Din Minimi.

(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Dikepung Ratusan GAM, Nyawa Jenderal Kopassus Selamat Setelah Ucapkan Kalimat Ini)

Editor : Abriandi

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network