SAMARINDA, iNewsKutai.id - Pemulihan ekonomi Kaltim pascapandemi berjalan positif. Sepanjang 2022, tercatat ekonomi tumbuh sebesar 4,48 persen atau lebih tinggi dibanding capaian 2021 yang hanya sebesar 2,55 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana mengungkapkan, ekonomi tumbuh sangat positif. Hal ini terlihat pada triwulan IV-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 6,47 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (yoy). Sementara untuk (q-to-q) triwulan IV dibandingkan triwulan III 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 1,86 persen.
"Ekonomi Kaltim mampu tumbuh sebesar 4,48 persen pada 2022. Ini menunjukkan tren positif pemulihan ekonomi yang terus berlanjut," jelasnya saat rilis Berita Resmi Statistik 2023 yang digelar secara hybrid di Ruang Rapat Kantor BPS Kaltim, Senin (6/2/2023).
Yusniar menjelaskan pertumbuhan ekonomi Kaltim turut dipengaruhi sejumlah peristiwa penting sepanjang 2022, seperti perang Rusia-Ukraina, larangan ekspor minyak goreng, lockdown China, krisis energi India dan Uni Eropa.
"Kinerja ekonomi dengan negara mitra dagang Indonesia, seperti China, India, Jepang, Filipina, Malaysia, Korea Selatan dan Uni Eropa tetap tumbuh pada triwulan IV-2022, walaupun cenderung melambat," ujarnya.
Selain itu, neraca perdagangan Kaltim mengalami surplus sebesar US$30,63 miliar sepanjang tahun 2022 atau tumbuh sebesar 47,03 persen. Sementara dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi ditunjang sejumlah faktor.
Mulai dari pembangunan infrastruktur ibu kota negara (IKN) Nusantara, peningkatan aktivitas ekonomi di segala sektor, seperti kebijakan pelonggaran syarat perjalanan yang turut meningkatkan angka tingkat penghunian kamar hotel (TPK).
Kemudian peningkatan jumlah penumpang di moda transportasi udara dan laut, penyaluran subsidi BBM dan bantuan sosial tunai, serta realisasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Dari sisi produksi, lanjut dia, lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim adalah pertambangan dan penggalian sebesar 1,64 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran kontribusi terbesar adalah komponen net ekspor sebesar 2,18 perse.
Sepanjang 2022, kinerja ekonomi Kalimantan Timur dipengaruhi oleh faktor domestik yakni peningkatan belanja pemerintah dan pembangunan infrastruktur IKN dan faktor global yaitu peningkatan permintaan batubara karena perkembangan kondisi geopolitik dan perluasan pasar.
"Struktur perekonomian Pulau Kalimantan Tahun 2022 masih didominasi Kaltim dengan kontribusi sebesar 52,14 persen, meskipun dengan pertumbuhan ekonomi terendah di antara empat provinsi lainnya," pungkasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait