Pasukan Berkuda Mongol Ditakuti di Eropa, namun Tak Berdaya Bertempur di Hutan Jawa

Avirista Midada/Rivo
Pasukan berkuda Mongol yang ditakuti di Eropa, tetapi tak berdaya di hutan Jawa. Foto: Ilustrasi/Ist

JAKARTA, iNews.id - Pasukan Mongol menderita kekalahan telak ketika menyerang Jawa. Strategi Raden Wijaya dan beberapa rekannya berhasil membuat pasukan Mongol kesulitan.

Kau Shing, salah satu pemimpin pasukan Mongol, melarikan diri dan memutuskan untuk pulang ke negaranya bersama pasukannya.

Sementara itu, Shih Pi dan Ike Mese, pemimpin pasukan Mongol lain yang berada di Kediri, diserang secara tiba-tiba oleh gabungan pasukan Madura dan Majapahit, yang mendapat dukungan besar dari masyarakat sekitarnya.

Dalam buku "Arya Wiraraja dan Kerajaan Lamajang Tigang Juru: Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur" karya Mansur Hidayat, serangan ini membuat pasukan Mongol terus-menerus diserang dalam perjalanan dari Kediri menuju Canggu.

Serangan ini memaksa pasukan Mongol untuk hanya bisa bertahan dan mundur agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.

Shih Pi menyadari bahwa setelah kejatuhan Kediri, tidak ada lagi tujuan yang harus dicapai oleh pasukan Mongol yang besar ini.

Selama perjalanan mundur menuju Canggu, dilaporkan bahwa kerugian terbesar dialami oleh pasukan berkuda unggulan Mongol.

Medan tanah Jawa yang berawa-rawa dan dikelilingi oleh hutan membuat pasukan berkuda yang dianggap kuat di medan perang Eropa menjadi tak berdaya. Mereka menjadi sasaran empuk bagi lawan mereka.

Dibawah kepemimpinan Nararya Sangramawijaya atau Raden Wijaya dan Arya Wiraraja, pasukan Mongol benar-benar menjadi tak berdaya.

Dilaporkan bahwa sebanyak 50.000 prajurit berkuda Mongol tewas dalam pertempuran tersebut.

Mereka akhirnya sampai di Ujung Galuh dengan membawa Raja Jayakatwang dan putranya sebagai tawanan. Pada tanggal 24 April 1293, Shih Pi memerintahkan pembunuhan kedua tawanan tersebut.

Ketika itu juga, pasukan gabungan tersebut meninggalkan Jawa setelah mengalami kekalahan. Mereka membawa 100 tawanan, peta, daftar penduduk, surat-surat emas dari Bali, dan barang berharga senilai 500.000 tahil perak.

Tanah Jawa berhasil terbebas dari penjajahan yang kejam. Sesampainya di Mongol, Kaisar Agung Kubilai Khan merasa sangat malu. Shih Pi akhirnya dihukum atas kekalahan ini.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network