SAMARINDA, iNewsKutai.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan memprediksi puncak musim kemarau di Kaltim terjadi pada September ini. Warga pun diimbau untuk mewaspadai suhu ekstrem yang berpotensi terjadi.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan BMKG Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto mengatakan, musim kemarau dipastikan akan menyebabkan suhu udara di Kaltim mencapai titik maksimal.
Berdasarkan data historis BMKG, suhu udara di Kaltim selama musim kemarau berkisar antara 32 hingga 34 derajat celsius. Namun, suhu ekstrem hingga 35 derajat celsius berpotensi terjadi.
Kabar baiknya, lanjut Kukuh, suhu Kaltim cenderung lebih rendah dibandingkan daerah lain seperti Jawa atau Nusa Tenggara Timur yang bisa mencapai 37 hingga 38 derajat celsius.
Menurutnya, Kota Balikpapan mempunya potensi suhu yang tertinggi sekitar 34 atau 30 derajat celcius. Sedangkan Samarinda menuju suhu ke 35 derajat celcius.
"Hal ini disebabkan oleh kondisi tutupan awan di Kaltim yang cukup tebal,"jelas Kukuh dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Jumat (20/9/2024).
Kukuh mengungkapkan, selain suhu panas, potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga patut diwaspadai. Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara serampangan karena bisa memicu terjadinya karhutla.
"BMKG secara rutin mengeluarkan produk informasi cuaca untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat terkait kondisi cuaca terkini dalam menghadapi dampak dari musim kemarau," tambahnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait