MOSKOW, iNewsKutai.id - Gudang senjata kiriman Amerika Serikat dan Eropa hancur dihantam rudal Kalibr Rusia dalam serangan udara yang dilancarkan sepanjang Selasa malam hingga Rabu (27/4/2022). Gudang senjata tersebut diketahui berada di Zaporizhzhia.
Serangan tersebut hanya berselang satu hari setelah Kremlin memperingatkan Amerika Serikat dan negara Barat untuk menghentikan kiriman senjata ke Ukraina karena hanya memperpanjang konflik. Rusia menyebutkan jika senjata tersebut adalah target sah untuk dihancurkan.
"(Rudal) Menghancurkan hanggar berisi sejumlah besar senjata dan amunisi asing yang dipasok oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa untuk pasukan Ukraina," bunyi pernyataan Kemhan Rusia, seperti dilaporkan Reuters.
Namun, Kemhan Rusia tak menyebutan jenis senjata yang berada di dalam gudang tersebut. Namun AS dan sekutunya di NATO mengirim rudal anti-tank, anti-pesawat, serta meriam artileri. Selain gudang senjata, serangan Angkatan Udara itu juga menghancurkan 59 sasaran militer Ukraina.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov memperingatkan komunitas internasional untuk tidak meremehkan risiko perang nuklir. Dia menegaskan bantuan senjata negara-negara NATO kepada Ukraina menunjukkan bahwa aliansi militer itu terlibat perang proksi dengan Rusia.
"Risikonya sekarang cukup besar. Saya tidak ingin meningkatkan risiko itu secara artifisial. Banyak yang menyukai itu. Bahayanya serius, nyata dan kita tidak boleh meremehkannya," kata Lavrov, dikutip Reuters, Selasa (26/4/2022).
Lavrov menyinggung bantuan negara Barat yang terus menerus kepada Ukraina. Tindakan itu disebut tidak akan menyelesaikan konflik yang berlangsung sejak 24 Februari tersebut.
"NATO, pada dasarnya, terlibat dalam perang dengan Rusia melalui proxi dan mempersenjatai proxi itu. Perang berarti perang," katanya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait
