WASHINGTON, iNewsKutai.id – Kesuksesan militer Ukraina membunuh sejumlah jenderal top Rusia ternyata tidak lepas dari campur tangan Amerika Serikat. Washington memasok data intelijen ke Kiev terkait keberadaan komandan lapangan pasukan Beruang Merah.
Sejauh ini, Ukraina mengklaim jika tentara Kiev telah membunuh sedikitnya 12 jenderal Rusia di medan perang. Terbaru, jenderal tertinggi Rusia, Valery Gerasimov dikabarkan terluka akibat tembakan saat berada di garis depan Donbass pekan lalu. Kabar itu disebar oleh pejabat Pentagon, Senin (2/4/2022) lalu.
Mengutip laporan The New York Times (NYT) pada Rabu (4/5/2022), pejabat senior AS mengungkapkan jika Washington telah memberikan informasi perinci kepada Ukraina tentang perkiraan pergerakan pasukan Rusia dan lokasi keberadaan mereka.
AS juga memberikan data berbagai markas militer bergerak Rusia selama perang. Ukraina kemudian memadukan semua informasi intelijen AS itu dengan informasi intelijen di lapangan untuk melakukan serangan artileri serta serangan-serangan lain yang menewaskan banyak perwira Rusia.
Namun, Departemen Pertahanan AS, Pentagon dan Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas laporan tersebut, saat dimintai komentar oleh Reuters. Para pejabat AS menolak memberikan informasi perinci berapa banyak jenderal Moskow yang tewas berkat bantuan intelijen Amerika, kata NYT.
Sekadar diketahui, Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.
Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khususnya adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina. Menurut Presiden Rusia Vladimir Putin, operasi militer itu untuk melindungi rakyat Donbas. “Mereka (rakyat Donbas) telah mengalami pelecehan, genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahu,” kata Putin, Februari lalu.
Editor : Abriandi