get app
inews
Aa Read Next : Ancam Lecehkan Putrinya, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Bersumpah Hukum Berat Pasukan Neo Nazi

Adu Klaim Jumlah Tentara Tewas, Rusia Tuding Volodymyr Zelensky Berbohong ke Rakyat Ukraina

Minggu, 17 April 2022 | 21:29 WIB
header img
Pasukan Ukraina di dekat jenazah tentara Rusia. (foto: ist)

MOSKOW, iNewsKutai.id - Klaim Presiden Volodymyr Zelensky jika militer Ukraina menewaskan 20.000 tentara Rusia sejak invasi pada 24 Februari lalu dipertanyakan Kremlin. Zelensky ditantang menunjukkan data konkret tentang jumlah korban di kedua belah pihak.

Dalam wawancara dengan CNN pekan lalu, Zelensky menyebut jika pasukannya berhasil menewaskan sedikitnya 20.000 tentara Rusia yang menyerang Ukraina sejak Februari lalu. Sementara kerugian di pihaknya hanya sekitar 3.000 tentara.

Zelensky bahkan mengejek operasi khusus Rusia yang disebutnya hanya mengatur kematian puluhan ribu tentara. Dia bahkan menyebut jika kerugian Kremlin jauh lebih besar dibanding perang di Afghanistan pada era 1980-an.

Menyikapi klaim tersebut, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia menyebut jika 
Volodymyr Zelensky sengaja menyembunyikan jumlah prajuritnya yang tewas. Juru Bicara Kemhan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, Zelensky takut memberi tahu kepada rakyat Ukraina jumlah sebenarnya. 

Konashenkov menegaskan, Rusia memiliki bukti laporan jumlah korban tewas dari pihak Ukraina. Disebutkan 23.367 orang, yakni personel militer, sipil bersenjata, dan tentara bayaran asing, tewas terhitung hingga Sabtu kemarin. 

Menurutnya, Ukraina kehilangan paling banyak pasukan di Kota Mariupol yakni sekitar 4.000 personel, termasuk tentara bayaran asing dan kelompok neo-Nazi terkait dengan resimen Azov dan Aidar. 

Sementara dari pihak Rusia, dia mengklaim jika hingga bulan lalu, Kremlin sudah kehilangan lebih dari 1.345 personel. 

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut