SAMARINDA, iNewsKutai.id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) memastikan belum menemukan suspect penyakit mulut dan kuku (PMK) usai memeriksa 2.566 ekor ternak sapi di rumah potong hewan (RPH) se Kaltim.
Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Munawwar, dari ribuan sampel yang diperiksa, tidak ditemukan adanya gejala klinis PMK seperti mulut melepuh atau kuku sakit. Karena itu, warga diimbau tidak panik apalagi penyakit tersebut dipastikan tidak menulari manusia.
"Alhamdulillah, Kaltim aman. Tidak ditemukan adanya suspect dari pemeriksaan 2.566 sampel ternak di seluruh RPH," jelasnya dikutip iNews Kutai dari laman Pemprov Kaltim, Selasa (17/5/2022).
Untuk memastikan ternak Kaltim aman, Dinas Peternakan sudah mengambil kebijakan menghentikan pasokan sapi maupun indukannya dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Berdasarkan informasi Kementerian Pertanian RI, dua provinsi tersebut kini berstatus wabah PMK.
"Karena kedua provinsi telah terjadi wabah PMK, maka Pemprov mengimbau agar pedagang maupun siapa saja untuk tidak mendatangkan sapi maupun ternak lainnya ke Kaltim. Semua untuk mencegah," pesannya.
Dari kebijakan yang ditetapkan Pemprov Kaltim, konsekuensinya stok daging sapi hanya pasokan dari Sulawesi. Sehingga stok daging akan berkurang dan harga daging sapi naik. "Yang jelas, itu sudah hukum pasarnya begitu, semoga saja cepat berlalu," harapnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait