SAMARINDA, iNewsKutai.id - Kiprah perempuan di pentas politik Kaltim masih sangat rendah. Hal ini tercermin dari presentase keterwakilan perempuan di lembaga legislatif yang belum memenuhi amanat undang-undang yakni 30 persenit.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim Sufian Agus menyatakan, dari 10 kabupaten/kota di Kaltim, hanya Mahulu yang memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Di Mahulu, keterwakilan perempuan di lembaga legislatif mencapai 40 persen.
“Sisanya di sembilan kabupaten/kota belum sesuai amanat undang-undang termasuk di DPRD provinsi. Keterwakilan perempuan belum terpenuhi 30 persen dari jumlah legislator," ujarnya seusai pembukaan sosialisasi pendidikan politik dalam rangka peningkatan partisipasi Pemilu Serentak 2024, di Samarinda, Rabu (8/6/2022).
Melalui sosialisasi tersebut, Sufian Agus berharap bisa mendorong kaum perempuan untuk lebih aktif berpartisipasi di panggung politik lokal maupun nasional. Hal ini penting agar aspirasi perempuan memilik corong di legislatif.
“Kita ingin memberikan pemahaman tentang berpolitik kepada kaum perempuan, dengan harapan partisipasi perempuan dalam Pemilu Serentak 2024 semakin meningkat,"jelasnya.
Sufian Agus juga meminta partai politik terlibat dalam upaya meningkatkan partisipasi politik perempuan dengan memberikan kesempatan kepada kadernya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
"Parpol menjadi ujung tombak dalam pengkaderan kaum perempuan untuk terlibat di panggung politik. Ini penting agar keterwakilan perempua di lembaga legislatif kabupaten/kota maupun provinsi sesuai amanah UU,"pungkasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait
