JAYAPURA, iNewsKutai.id - Mantan anggota TNI Yotam Bugiangge yang desersi dari tugas sejak Desember 2021 terindikasi bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kelompok Egianus Kogoya.
Yotam yang kabur dengan membawa senjata organik TNI, SS1 V1 kaliber 5,56 mm itu bahkan menjadi otak dibalik serangan yang menyasar warga sipil di Kampung Nogoloid, Kabupaten Nduga, akhir pekan lalu.
Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Rahmadani membenarkan adanya laporan jika mantan anggota TNI AD di Batalion Infanteri 756/MWS, Yotam Bugiangge bergabung dengan KKB.
"Memang benar ada laporan bekas prajurit TNI ikut bergabung KKB menyerang warga sipil hingga menewaskan 10 orang di Nogoloid, Sabtu (16/7)," ujar Faizal Rahmadani di Jayapura, Papua, Rabu (20/7/2022).
Dia menuturkan, dari olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan dan keterangan saksi terungkap kedua orang itu, Kogoya dan Bugiangge merupakan otak dari penyerangan warga sipil di Kampung Nogoloid, Kabupaten Nduga, Papua.
"Egianus Kogoya dan Yotam Bugiangge sudah bergabung dan bersama -sama menyerang warga sipil," tuturnya.
Pada Sabtu (16/7/2022), KKB menembaki dan menganiaya warga sipil di Kampung Nogolait hingga menewaskan 10 orang dan dua yang lain luka-luka. Warga yang meninggal, yaitu Yulius Watu, Hubertus Goti, Daeng Marannu, Taufan Amir, Johan, Alex, Yuda Nurusingga, Nasjen, Mahmut Ismain, dan Eliaser Baner.
Sedangkan yang luka-luka adalah Sudirman dan Hasdin. Pada Senin (17/7/2022) masyarakat menemukan korban dengan identitas Roy Manampiring yang jenazahnya baru dapat dipindah Rabu (20/7) ke Puskesmas Kenyam, Kabupaten Nduga.
Bugiangge sebelum kabur bertugas di Kompi Senapan C di Senggi, Kabupaten Keerom, Papua. Dia kabur saat mendapat tugas jaga pada 17 Desember 2021 membawa senjata organik TNI, SS1 V1 kaliber 5,56 mm buatan PT Pindad (Persero).
Editor : Abriandi