Logo Network
Network

Serius Garap Kereta Gantung di IKN Nusantara, Pemerintah Dekati Amerika Serikat dan Kanada

Michelle Natalia
.
Selasa, 26 Juli 2022 | 05:01 WIB
Serius Garap Kereta Gantung di IKN Nusantara, Pemerintah Dekati Amerika Serikat dan Kanada
Kawasan IKN Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara. (foto: antara)

PORTLAND, iNewsKutai.id - Pemerintah menjajaki peluang Amerika Serikat dan Kanada berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Salah satu yang ditawarkan adalah proyek kereta gantung sebagai moda transportasi publik di ibu kota baru.

Penjajakan tersebut dilakukan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam kunjungan ke Amerika Serikat (AS) dan Kanada, terkait rencana pengembangan moda transportasi alternatif di Indonesia. 

Suharso Monoarfa mengunjungi Stevenson Fishing Port, Harbour Flight Centre, dan Boeing.  Dia mengungkapkan, Bappenas mempelajari regulasi pengembangan kereta gantung, seaplane, dan pesawat jarak menengah. Upaya pembangunan kereta gantung masih terhambat, terutama aspek skema pembiayaan dan isu pemanfaatan ruang udara.  

“Saat ini sedang dilakukan penjajakan kesesuaian kereta gantung sebagai angkutan perkotaan di IKN dan pariwisata, termasuk kesesuaian aspek topografi wilayah serta added advantage berupa panorama kota. Pemerintah juga sedang menelaah pengembangan kereta gantung yang terintegrasi dengan Rencana Induk dan Sistem Transportasi Perkotaan di IKN,” tutur Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso di Portland, dikutip Selasa (26/7/2022). 

Menurut dia, penggunaan seaplane juga sedang dijajaki utamanya untuk kota waterfront seperti Jakarta, Palembang, Surabaya, dan Denpasar. Kajian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merekomendasikan sembilan lokasi pariwisata di Indonesia. Di samping itu, permintaan terhadap angkutan seaplane perlu dilakukan penelaahan segmentasi pasar dan konektivitas yang dilayani.  

“Operasional seaplane di Indonesia mayoritas didominasi swasta dengan peran pemerintah yang masih terbatas pada sisi pemberian izin operasional pesawat apung namun tidak mencakup pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian bandara perairan,” kata Suharso. 

Dalam kunjungan ke Boeing, terdapat dua poin diskusi yang dibahas. Pertama, komitmen untuk memenuhi permintaan Indonesia dalam setiap pembelian pesawat tempur militer sesuai dengan amanat UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, maupun pembelian pesawat komersial berupa offset dan transfer teknologi.

Kedua, mendorong pengembangan Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) oleh industri dirgantara nasional sebagai kemitraan dengan Boeing.  Sesuai Visi 2045, kedirgantaraan dikembangkan melalui ekosistem industri kedirgantaraan Indonesia yang kondusif dan berdaya saing. 

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.