JAYAPURA, iNewsKutai.id - Bencana kelaparan melanda warga Kampung Kuyawage, Luarem dan Jugu Nomba di Kabupaten Lannya Jaya, Papua. Akibatnya, empat orang dilaporkan meninggal termasuk anak-anak.
Bencana ini dipicu fenomena embun beku dan kemarau yang mengakibatkan gagal panen. Tanaman seperti ubi yang menjadi makanan pokok masyarakat setempat membusuk dan mati. Berdasarkan laporan BPBD Papua, bencana ini mengakibatkan 548 kepala keluarga terdampak.
Kepala Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura Hendro Nugroho mengimbau masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti embun beku, hujan es dan angin kencang.
Menurutnya, perlu lumbung untuk menyimpan makanan agar saat kemarau masyarakat tidak mengalami kelaparan. BMKG kata dia, baru mendapat laporan terjadinya embun beku di Kabupaten Lanny Jaya dari BPBD Papua pada tanggal 29 Juli 2022.
"Kondisi ini mengakibatkan masyarakat mengalami kelaparan karena hasil bercocok tanam mengalami gagal panen," ujarnya, Selasa (2/8/2022).
BPBD Papua merekomendasikan dilakukannya kaji cepat penentuan kejadian luar biasa (KLB) untuk memenuhi kebutuhan warga akibat rusaknya lahan di tiga kampung di Kabupaten Lanny Jaya akibat embun beku.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi BPBD Papua Jonathan Koirewoa mengatakan, berdasarkan data sebanyak 56 lahan perkebunan ubi jalar dan sayur-sayuran di Kampung Lauren dan Jugu Nomba rusak akibat fenomena alam tersebut.
“Sampai sekarang belum ada penetapan status KLB. Kami mendorong rekomendasi dua hal itu, karena penetapan status itu ditetapkan melalui kaji cepat kebutuhan dan kerusakan lahan akibat cuaca ekstrem di sana,” ujarnya.
Editor : Abriandi