get app
inews
Aa Text
Read Next : Ancam Lecehkan Putrinya, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Bersumpah Hukum Berat Pasukan Neo Nazi

Ungkap Tujuan Amerika Serikat Perpanjang Perang di Ukraina, China Peringatkan Washington

Kamis, 11 Agustus 2022 | 15:55 WIB
header img
Pengungsi melintasi tenda untuk naik kereta setelah melintasi perbatasan dari Ukraina ke Polandia di pos perbatasan Medyka, Polandia, 9 Maret 2022. Foto/REUTERS/Fabrizio Bensch.

BEIJING, iNewsKutai.id - China mengungkapkan tujuan Amerika Serikat (AS) memperpanjang perang di Ukraina. Beijing menuding pasokan beragam senjata canggih ke Kiev dilakukan untuk membuat Rusia melemah.

Dalam wawancara dengan kator berita TASS seperti dilaporkan kembali RT, Kamis (11/8/2022), Duta Besar China untuk Rusia, Zhang Hanhui menyatakan jika AS memprakarsai lima putaran ekspansi NATO ke timur, mengarahkan 'revolusi warna' di Ukraina, serta memojokkan Rusia dari sisi keamanan. 

Semua faktor tersebut, lanjut dia, menyebabkan konflik saat ini terjadi di Ukraina. Karena itu, Hanhui menyebut AS sebagai pemrakarsa dan pihak yang menciptakan krisis Ukraina. 

Dia melanjutkan, upaya AS untuk memperpanjang konflik di Ukraina bisa dilihat dari menerapkan sanksi ke Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kondisi diperparah karena AS terus memasok persenjataan ke Ukraina.

Strategi ini pada akhirnya bertujuan untuk menghancurkan dan membuat Rusia lelah. Lebih lanjut Hanhui melihat kesamaan konflik di Ukraina dan ketegangan terbaru di sekitar Taiwan. 

Dia menuduh AS menggunakan alat yang sebelumnya juga dipakai di negara-negara Eropa Timur.AS sedang 'melenturkan otot' di depan pintu China, mengatur berbagai kelompok anti-China, dan secara terang-terangan melintasi semua batasan terkait isu Taiwan.  

Dia menyebut krisis di Taiwan sebagai ekspansi NATO ke timur versi Asia Pasifik. Menurut Hanhui, AS punya tujuan yang sama terkait dengan krisis Rusia, yakni menghambat perkembangan dan kebangkitan China. 

AS disebut berusaha ikut campur urusan dalam negerinya. Hanhui menegaskan Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari China dan telah ada sejak dulu, Ini berarti setiap masalah seputar Taiwan merupakan urusan dalam negeri China.  

AS “China saat ini bukanlah China 100 tahun lalu yang miskin dan lemah dan biarkan orang lain menentukan nasibnya," ujarnya.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut