get app
inews
Aa Read Next : Inflasi Kaltim April Naik 3,21 Persen, Dipicu Harga Beras dan Bawang Merah

Harga BBM Bersubsidi Naik, Risiko Ini Ancam Ekonomi Masyarakat Kecil

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 07:19 WIB
header img
Rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dinilai terlalu berisiko. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yaitu Pertalite dan Solar dinilai sangat berisiko. Dampaknya akan menyebabkan lonjakan inflasi yang bermuara pada kenaikan harga bahan pokok.

Ekonom Senior Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan, lonjakan inflasi dipastikan akan terjadi jika pemerintah tetap menaikkan harga Pertalite dan Solar dalam kondisi saat ini.

Lonjakan inflasi, kata dia, akan menggerus daya beli masyarakat yang sudah mulai membaik setelah sempat menurun akibat pandemi Covid-19. Efeknya, proses pemulihan ekonomi Indonesia dipastikan akan terganggu. 

"Terlalu besar risiko dari kenaikan harga BBM subsidi. Kenaikan BBM subsidi berapapun besarnya akan memicu lonjakan inflasi yang muaranya mengganggu pemulihan ekonomi nasional," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (19/8/2022). 

Piter menilai kenaikan BBM bukan merupakan solusi yang tepat di tengah lonjakan anggaran subsidi. Alasannya, pemerintah juga mendapatkan tambahan penerimaan dari naiknya harga komoditas. Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa pemerintah hanya perlu membatasi konsumsi BBM bersubsidi dengan memperbaiki mekanisme distribusi agar lebih tepat sasaran. 

"Untuk mengurangi beban anggaran subsidi, pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM subsidi. Pemerintah bisa membatasi konsumsi BBM subsidi dengan memperbaiki mekanisme distribusinya agar lebih tepat sasaran. Itu alternatif solusinya," tandasnya. 
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Jokowi kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi pada minggu depan. 

"Mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga (BBM subsidi) ini," kata Luhut dalam acara Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, yang dipantau secara daring dari Jakarta, Jumat, (19/8/2022). 

Luhut pun meminta masyarakat untuk bersiap terhadap kemungkinan adanya kenaikan harga BBM. Meski tidak mudah, kenaikan harga BBM dilakukan guna menekan beban subsidi di APBN, di mana nilainya mencapai Rp502 triliun untuk subsidi BBM.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut