get app
inews
Aa Text
Read Next : Seks Bebas hingga Hamil Diluar Nikah, Pasangan Kekasih Buang Bayi di Sungai

Waduh, Banyak Mahasiswa Bandung Terinfeksi HIV Akibat Seks Bebas

Sabtu, 27 Agustus 2022 | 15:12 WIB
header img
Ratusan mahasiswa dan IRT di Bandung terinfeksi HIV akibat seks bebas. (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung mengungkap fakta mencengangkan terkait penularan Human Immunodeficiency Virus atau HIV. Mayoritas penderita adalah mahasiswa dan ibu rumah tangga.

Ketua Sekretariat KPA Kota Bandung Sis Silvia Dewi memaparkan, terdapat 5.943 warga yang terinfeksi HIV sejak 1991 hingga 2021. Namun, jumlah tersebut diperkirakan jauh lebih tinggi mengingat tinggi banyak yang enggan memeriksakan diri.

Yang mencengangkan, rata-rata masyarakat yang tertular adalah IRT dan mahasiswa dengan rentang usia 20 hingga 29 tahun atau usia produktif. Kemudian 30 sampai 39 tahun, jumlah ini sekitar 34 persen dari total kasus yang ada di Kota Bandung, Jawa Barat.

Dia menjelaskan, untuk penularannya sendiri ada tiga. Pertama dari air susu ibu (ASI), penggunaan jarum suntik atau narkoba, kemudian hubungan seksual. Di mana salah satu di antaranya ada yang mengidap HIV.

"Jadi kalau secara penularan paling tinggi di Kota Bandung, karena faktor seksual. Artinya kan ada hubungan perempuan dengan laki-laki yang tidak aman," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Jumat (26/08/2022).

Sis menambahkan, bagi pengidap HIV karena faktor seksual jumlah akumulasi seluruhnya sekitar 39,52 persen. Sementara itu untuk wilayah mana saja di Kota Bandung yang paling tinggi jumlah kasus HIV ini, dia belum bisa menjelaskan secara detail. Dia mengatakan, untuk keseluruhan atau total pasien sudah tercatat di Dinas Kesehatan Bandung.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Ira Dewi Jani mengatakan pengidap penyakit HIV/AIDS tidak akan pernah sembuh. 

Jika seseorang telah terdiagnosa HIV dan tercatat, serta terlaporkan dalam Sistem Informasi HIV (SIH), maka datanya akan terus ada sampai meninggal. Sehingga jumlah kasusnya termasuk kumulatif.

"Kasusnya itu kita kumpulkan berdasarkan laporan selama 30 tahun dari 1991-2021. Jumlah total kasusnya sampai dengan Desember 2021 mencapai 5.843. Dari jumlah itu, 6,97 persennya mahasiswa atau terdapat 407 kasus selama 30 tahun," ujarnya.

Jika dirata-ratakan secara keseluruhan, kasus HIV/AIDS di Kota Bandung mencapai 300-400 kasus. Paling banyak faktor risikonya yakni hubungan heteroseksual. 

"HIV ini perjalanan penyakitnya 3-10 tahun. Kalau daya tahan tubuhnya tidak baik, 3 tahun dia sudah menunjukkan gejala ke arah AIDS. Kalau daya tahan tubuhnya bagus, baru bisa kelihatannya 10 tahun kemudian," ujarnya.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut