JAKARTA, iNewsKutai.id - Seks bebas tidak hanya membahayakan diri sendiri namun juga pasangan khususnya kaum hawa. Gonta-ganti pasangan rawan memicu berbagai penyakit menular seksual (PMS).
Selain HIV, salah satu yang cukup berbahaya adalah terkena Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini memicu genital warts atau dikenal sebagai kutil kelamin yang bisa berujung pada kanker serviks.
Spesialis Kulit dan Kelamin Klinik Pramudia, dr Amelia Soebyanto, SpDV menjelaskan, tipe HPV yang paling sering mengakibatkan genital warts yakni tipe 6 dan tipe 11 yang berisiko rendah mendominasi dengan presentase 95 persen kasus.
Sementara HPV jenis risiko tinggi seperti tipe 16, 18, 31, 33, dan sebagainya. Kendati tipe HPV pemicu kutil kelamin berbeda dengan penyebab kanker serviks, namun dalam beberapa kasus menyebabkan perubahan serviks atau displasia.
“Tipe HPV yang berisiko rendah pun jika tidak mendapat penanganan tepat, bisa membuat genital warts mengalami komplikasi dan juga berkembang menjadi kanker serviks. Apalagi kalau ada riwayat, yang membuat risiko terkena kanker serviks semakin besar,” kata dr Amelia dalam webinar pada Rabu (15/6/2022).
Karena itu, penting untuk rutin memeriksa kondisi kesehatan kelamin ke dokter demi mencegah penyakit-penyakit menular seksual maupun penyakit ganas seperti kanker.
“Salah satu yang penting dilakukan adalah deteksi dini genital warts. Beberapa pemeriksaan penunjang di antaranya adalah tes asam asetat, pap smear, patologi, pemeriksaan dengan alat pembesaran optik (kolposkop), dan identifikasi genom HPV,” jelasnya.
Namun, sambung dia, yang perlu sering dilakukan secara rutin yaitu pemeriksaan klinis, tes asam asetat dan pap smear. “Diagnosis yang tepat merupakan langkah awal sebelum pemberian terapi,” ujarnya.
Editor : Abriandi