BEIJING, iNewsKutai.id - Menghentikan kecanduan game dengan hukuman bermain game online sepanjang hari terdengar tidak masuk di akal. Namun, hal itu sudah dibuktikan, Yang, seorang ibu asal Wuhan, China.
Dia menghukum anaknya bermain game selama 16 jam per hari karena kecanduan permainan online tersebut. Alhasil, hukuman itu sangat efektif dan membuat putranya yang berusia 8 tahun itu kapok.
Pengalaman itu dibagikannya di akun Weibo pada 22 November 2022 lalu. Dia mengisahkan, putranya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD tak mengikuti pelajaran sekolah online karena bermain game.
Dia pun memutar otak untuk membuat sang anak jera. Akhirnya ide menghukum bermain game pun dikomunikasikan dengan guru di sekolah. Dia meminta waktu selama sepekan untuk anaknya memainkan permainan online.
Di sisi lain, sang anak sangat antusias karena diberikan kesempatan bermain sepuasnya. Selain itu, dia tidak perlu mengikuti pelajaran di sekolah. Namun, Yang menetapkan syarat yang wajib dipenuhi yakni bermain game selama 16 jam sehari, makan rutin tiga kali, dan tidak boleh menunggu jika melewatkan waktu makan.
Yang juga mewajibkan putranya membuat resume dan mengevaluasi game yang dimainkan dua kali dalam sehari yakni siang dan malam. Hukuman bermain game online itu dimulai pada 22 November 2022 lalu.
Dalam unggahannya di Weibo, bocah tersebut tampak menikmati permainannya serta mengerjakan tugas membuat resume dalam dua hari pertama. Pada hari ketiga, Yang mendapat masukan dari netizen untuk bekerja sama dengan gamer profesional untuk mengalahkan putranya.
"Jika kamu menang, teruslah bermain. Kalau kalah, rangkum prosesnya. Untuk setiap kekalahan, tambahkan 100 kata," kata Yang kepada putranya.
Tentu saja, lawannya adalah orang dewasa dan berpengalaman. Dia pun berkali-kali kalah dan membuat resume untuk setiap kekalahannya. Sejak saat itu, sang bocah menjadi berubah.
Yang mengatakan, putranya mulai emosi setelah harus membuat evaluasi ketiga terdiri atas 600 kata. Dia pun benar-benar kehilangan minat dan menjadi malas karena terus menerus kalah.
Pada satu kesempatan putranya menyerah, namun Yang melarang dia untuk menyerah. Sekali menyepakati aturan tak ada alasan untuk mundur. Yang mengaku tidak tahu apakah metode tersebut berhasil atau tidak, tapi dia ingin menberi pelajaran kepada putranya bahwa sesuatu yang disukai sekalipun tidak mudah untuk dilewati.
Akhirnya bocah tersebut menyerah dan kembali mengikuti sekolah yang masih digelar online pada hari keenam. Bukan hanya itu, dia berjanji akan mengejar semua PR yang tertinggal selama hari-hari bolosnya.
Menurut Yang, putranya tersadar bermain game dan belajar tidak saling bertentangan. Belajar dengan baik sambil tetap bermain game dengan memperhatikan waktu dan kewajiban.
(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : Ibu Ini Beri Pelajaran Anaknya yang Kecanduan Game, Paksa Main 16 Jam Sehari sampai Kapok)
Editor : Abriandi