JAKARTA, iNews.id - Jumlah utang Indonesia sudah mencapai Rp6.000 triliun. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan optimistis jumlah tersebut bisa dilunasi pemerintah karena termasuk utang produktif.
Luhut beralasan, utang pemerintah Indonesia saat ini masih normal dan terkendali karena di bawah 60 persen dari produk domestik bruto (PDB). Utang tersebut, kata dia, untuk membiayai proyek-proyek strategis pemerintah yang di seluruh Indonesia.
“Jadi kalau utang kita Rp6.000 triliun, selama itu adalah utang produktif dan bisa membangun dan rakyat menikmatinya dan kita bisa kembalikan kenapa jadi masalah?” kata dia dalam webinar virtual dikutip, Kamis (16/12/2021).
Luhut menuturkan, untuk uang utang pemerintah tengah dimaksimalkan dan digunakan sesuai kebutuhan untuk masyarakat Indonesia. “Jadi kalau misal ada yang kritik itu utang besar sekali, Kritiklah pemerintah dengan data-data dengan yang jernih agar tidak salah paham dan tidak membuat kabar atau berita-berita yang tidak baik,” ujar Luhut.
Sementara itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebelumnya melaporkan utang pemerintah pada akhir Oktober 2021 sebesar Rp6.687,28 triliun. Posisi utang ini turun sekitar Rp24,24 triliun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp6.711,52 triliun.
Berdasarkan data APBN KiTa, rasio utang pemerintah juga turun menjadi 39,69 persen terhadap Produk Domestik (PDB). Rasio utang pemerintah masih aman karena di bawah ketentuan Undang-Undang (UU) Keuangan Negara, yakni maksimal 60 persen dari PDB.
Editor : Abriandi