get app
inews
Aa Read Next : Status Hukum Inkrah, Putri Candrawathi Dijebloskan ke Lapas Pondok Bambu

Bacakan Pledoi Sambil Menangis, Ferdy Sambo Khawatirkan Hidup Anak Istrinya

Selasa, 24 Januari 2023 | 20:09 WIB
header img
Ferdy Sambo menangis bacakan pledoi. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Terdakwa kasus pembunuhan Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo mengaku tidak bisa membayangkan kelanjutan hidup keluarga dengan berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya.

Hal tersebut disampaikan mantan Kadiv Propam Polri itu saat membacakan pledoi dalam persidangan, Selasa (24/1/2023). Pernyataan itu terkait rangkaian tuduhan yang ditujukan pada dirinya selain membunuh Brigadir J.

Sambil menahan tangis, dia menyebut dirinya telah dituduh secara sadis melakukan penyiksaan terhadap Brigadir J sejak di Magelang. Belum cukup sampai di situ, dia juga dituding sebagai bandar narkoba dan judi.

Belum lagi dicap sebagai tukang selingkuh dan menikah siri dengan banyak perempuan. Dirinya juga menyoroti tuduhan LGBT serta memiliki bunker yang penuh dengan uang hingga menempatkan uang ratusan triliun dalam rekening atas nama Yosua. 

"Sejak awal saya menjadi terperiksa, banyak tuduhan telah disebarluaskan di media dan masyarakat. Saya seolah adalah penjahat terbesar sepanjang sejarah manusia," ujar Sambo, Selasa (24/1/2023). 

Dia memastikan seluruh tuduhan tersebut tidak benar. Dia menuding ada yang sengaja menyebarkan tuduhan untuk menggiring opini yang menyeramkan terkait dirinya agar dijatuhi hukuman berat tanpa mempertimbangkan penjelasannya sebagai terdakwa. 

"Bagaimana saya dan keluarga dapat terus melanjutkan dan menjalani kehidupan sebagai seorang manusia, juga sebagai warga masyarakat, dengan berbagai tuduhan keji yang melekat sepanjang perjalanan hidup kami," kata Sambo sambil menangis.

Dalam pembelaannya, Sambo juga mengakui memberi perintah yang salah kepada para anak buahnya untuk mendukung rekayasa kasus Brigadir J. Hal itu menyebabkan banyak polisi terseret kasus dan menjalani sidang etik. 

"Saya telah memberikan perintah yang salah kepada anggota kepolisian untuk merusak laptop dan flashdisk yang berisi copy rekaman CCTV di depan pos satpam rumah Duren Tiga 46," ujar Sambo di persidangan, Selasa (24/1/2023). 

Sambo mengaku dampak tersebut tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dia menyebut para polisi anak buahnya itu tidak bersalah dalam kasus ini. 

(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : Suara Ferdy Sambo Bergetar: Seolah Saya Penjahat Terbesar sepanjang Sejarah Manusia)

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut