SAMARINDA, iNewsKutai.id - Pemerataan pembangunan menjadi pekerjaan rumah pemerintah pusat seiring pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pemindahan ibu kota diharapkan tidak menimbulkan kesenjangan infrastruktur dengan daerah lainnya di Kalimantan Timur.
Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan, pembangunan IKN sudah sepatutnya dirancang dengan baik agar tidak terjadi kesenjangan dengan daerah sekitarnya. Terutama yang bersinggungan langsung dengan IKN Nusantara seperti Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Balikpapan dan Samarinda.
"Tidak boleh ada kesenjangan infrastruktur baik fisik maupun sosial melainkan harus turut ditunjang adanya pembangunan di kawasan IKN. Jadi jangan sampai nanti di luar kawasan IKN itu terjadi kesenjangan," katanya dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Senin (30/1//2023).
Isran mengakui, dalam lima tahun kepemimpinannya, infrastruktur terutama jalan masih menjadi pekerjaan rumah. Kondisi itu bertolak belakang dengan sumber daya alam (SDA) Kaltim yang amat melimpah ruah.
Dia mencontohkan akses jalan menuju Mahakam Ulu (Mahulu) yang sangat tertinggal. Kemudian akses jalan menuju Berau sampai ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Dia berharap, dengan adanya IKN, kawasan-kawasan di Kaltim harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pembangunan infrastruktur maupun lainnya.
Kendati meminta perhatian agar tak terjadi ketimpangan pembangunan, mantan bupati Kutai Timur itu mengaku tak terlalu menginginkan pula jika adanya sebuah prioritas keistimewaan bagi Kaltim.
"Jangan berharap terlalu istimewa, itu ga bagus juga. Karena bangsa kita memiliki hak dan keistimewaan yang sama," tandasnya
Editor : Abriandi