BALIKPAPAN, iNewsKutai.id - PT Pertamina (Persero) menambah stok elpiji 3 kilogram (kg) sebanyak 24 metrik ton untuk memenuhi kebutuhan Ramadan hingga Lebaran di Kaltim. Penambahan pasokan ini dilakukan seiring meningkatnya konsumsi.
General Manager Eksekutif Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, M Taufiq Setyawanmenjelaskan, penambahan pasokan elpiji 3 kg untuk wilayah Kaltim sebanyak 6,4 persen, dari 373 metrik ton atau 124.333 tabung menjadi 397 metrik ton (132.333 tabung).
"Tambahan pasokan ini dilakukan karena ada tren kebutuhan meningkat seiring masuknya bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran," jelasnya dilansir iNews.id, Senin (3/4/2023).
Taufiq menjelaskan, untuk area Kalimantan, total tambahan pasokan elpiji 3 kg sebanyak 4,6 persen dari rata-rata normal harian atau dari konsumsi normal harian. Menurut dia, konsumsi harian normal LPG Kalimantan adalah 1.708 metrik ton atau 569.333 tabung.
Tambahan 4,6 persen berarti menjadi 1.788 metrik ton atau 596.000 tabung. Penambahan penyaluran LPG 3 kg tersebut mulai dilakukan sejak minggu pertama April ini.
"Elpiji ini disalurkan melalui 343 agen dan 1.122 pangkalan dan pengecer atau gerai disiagakan di seluruh wilayah Kalimantan,"ujarnya.
Sama seperti elpiji, Pertamina juga memperhitungkan kenaikan konsumsi BBM yang diperkirakan mencapai 7,6 persen untuk jenis gasoline yaitu Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo.
Sementara solar, Pertadex, dan Dexlite atau gasoil diperkirakan 1,5 persen. Khusus untuk Kaltim, kenaikannya 10,4 persen gasoline dan 1,2 persen gasoil, dan 5,2 persen elpiji.
Untuk Pertalite, Pertamina menambah 8,10 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 6.561 kilo liter (KL) per hari menjadi 7.092 KL per hari untuk seluruh wilayah Kalimantan.
Khusus di Kaltim peningkatan stok Pertalite sebesar 10,41 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 1.784 KL per hari menjadi 1.970 KL per hari.
Sementara Pertama dari konsumsi normal harian atau sekitar 221 KL per hari menjadi 244 KL/hari. Demikian halnya Pertamax Turbo yang ditambah menjadi 10,8 KL per hari.
Sementara untuk solar sebesar 1,5 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 2.689 KL per hari menjadi 2.730 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kalimantan Timur,y peningkatan stok solar 1,5 persen dari konsumsi normal harian atau sekitar 632 KL/hari menjadi 641 KL per hari.
Editor : Abriandi