get app
inews
Aa Text
Read Next : Paus Beluga Mata-mata Rusia Mati Ditembak di Negara NATO, Aktivis Desak Penyelidikan

Preteli Kendaraan Lapis Baja Rusia, Militer Inggris Curi Data Rahasia Tank Tempur

Rabu, 19 Juli 2023 | 09:48 WIB
header img
Militer Inggris berusaha mencuri data rahasia dengan mempreteli tank tempur Rusia yang direbut di Ukraina. (Foto: ilustrasi/Ist)

LONDON, iNewsKutai.id - Militer Inggris berusaha mencuri data rahasia tank tempur Rusia. Ilmuwan Negeri Tiga Singa pun mempreteli kendaraan lapis baja Rusia yang berhasil direbut di Ukraina.

Dilansir Sky News, Kepala militer Inggris Laksamana Sir Tony Radakin juga mengatakan, langkah mempelajari teknologi tank Rusia berkaitan dengan upaya mempertahankan diri dari serangan di masa depan.

Sir Tony mengacu pada perang di Ukraina yang dianggap menjadi alarm bagi Inggris yang mengharuskan mereka mempersenjatai diri. 

"Perang di Ukraina adalah peringatan untuk meningkatkan kemampuan perangkat terutama dalam perlombaan teknologi untuk menjaga bangsa kami dan memperkuat ketahanan," kata Radakin dikutip dari Sky News, Rabu (19/7/2023).

Dia mengatakan, para ilmuwan militer mempelajari detail teknologi tank Rusia. Data sensitif dan berpotensi membahayakan dibagikan ke negara-negara anggota NATO sebagai antisipasi serangan di masa depan.

Menurutnya, analisa forensik memungkinkan ilmuwan mengetahui cara kerja senjata dan cara mengalahkannya di medan pertempuran.

"Kami ingin mengetahui bagaimana mendapatkan yang lebih baik dan mengganggu komunikasi mereka? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita bisa menembus pertahanan mereka. Itulah yang kami lakukan," ujarnya. 

Mantan menteri pertahanan Inggris Ben Wallace menyebut, Ukraina menjadi laboratorium pertempuran melalui eksperimen dengan senjata dan teknologi baru untuk melawan Rusia. 

"Mereka harus mengambil risiko dan bereksperimen pada hal-hal yang mungkin tidak mereka ketahui berhasil atau tidak, dan mereka telah menjadi laboratorium pertempuran untuk pasukan mereka sendiri, dan itu menunjukkan jalannya kepada kita," katanya.

"Saya menyesali keadaan yang harus terjadi, tetapi ini telah menunjukkan cara bagaimana hal-hal harus dilakukan di abad ke-21 di medan perang baru," pungkasnya.

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut