OSLO, iNewsKutai.id - Ikan paus Beluga yang diduga kuat mata-mata Rusia ditemukan mati di lepas pantai negara anggota NATO, Norwegia, pekan lalu. Penyebab kematian paus yang dijuluki mata-mata Vladimir Putin diduga ditembak.
Dugaan jika ikan dilindungi itu ditembak mati disuarakan dua kelompok pembela hak asasi satwa Norwegia, OneWhale and NOAH. Mereka menyerukan penyelidikan menyusul bukti kuat luka tembak di tubuh paus yang diberi nama Hvaldimir.
OneWhale, organisasi nirlaba yang berkomitmen melindungi Ikan paus Beluga yang diduga kuat mata-mata Rusia ditemukan mati di lepas pantai negara anggota NATO, Norwegia, pekan lalu. dalam postingan di Instagram resminya menjelaskan jika dokter hewan, ahli biologi, hingga pakar balistik sudah memeriksa luka pada Hvaldimir.
Ilmuwan sepakat kematian paus tersebut hasil dari tindakan kriminal. OneWhale juga mengunggah bukti foto berupa lubang dan bercak darah pada bangkai paus.
OneWhale sudah membuat laporan ke Kepolisian Distrik Sandnes serta Otoritas Nasional Norwegia untuk Penyelidikan dan Penuntutan Kejahatan Ekonomi dan Lingkungan.
Kepolisian Distrik Barat Daya Norwegia mengonfirmasi telah menerima laporan kematian Hvaldimir. Namun mereka belum memutuskan apakah akan melakukan penyelidikan atau tidak.
"Saya rasa kami belum pernah menangani kasus seperti ini," kata Kepala Polisi Distrik Barat Daya, Victor Fenne-Jensen kepada CNN.
Marine Mind, lembaga nirlaba yang bergerak pada advokasi perlindungan satwa laut juga mendesak masyarakat berhenti berspekulasi sampai Institut Kedokteran Hewan Norwegia menyelesaikan hasil penyelidikannya.
"Ketika kami menemukan Hvaldimir pada Sabtu, penyebab kematiannya belum bisa dipastikan, oleh karena itu penting untuk tidak berspekulasi sampai lembaga tersebut menyelesaikan tugasnya," tegas Marine Mind dalam pernyataannya di Facebook.
Editor : Abriandi