get app
inews
Aa Text
Read Next : Paus Beluga Mata-mata Rusia Mati Ditembak di Negara NATO, Aktivis Desak Penyelidikan

Menegangkan, Pilot Rusia Daratkan Pesawat Berpenumpang 170 Orang di Ladang Jagung

Rabu, 13 September 2023 | 07:14 WIB
header img
Pesawat Ural Airlines mndarat darurat di tengah ladang jagung di Siberia. (foto: news.au)

MOSKOW, iNewsKutai.id - Pesawat maskapai Rusia, Ural Airlines nyaris celaka setelah mengalami gangguan hidrolik pada Selasa (12/9/2023). Pilot pesawat berpenumpang 170 orang itu pun memilih mendarat darurat di tengah ladang  jagung.

Dalam sejumlah video yang beredar, pesawat jenis Airbus A320 itu terlihat di tengah lapangan di dekat hutan di wilayah Novosibirsk, Siberia. Seluncur daruratnya terbuka dan orang-orang berkerumun. 

Dalam video lainnya, alat berat kemudian memotong-motong pesawat, memotong kokpit, ekor, dan sayap agar lebih mudah mengeluarkan pesawat dari lapangan. 

Badan penerbangan Rusia, Rosaviatsia menyatakan jika insiden itu terjadi pada Selasa dini hari (12/9/2023). Rosaviatsia memastikan tidak ada penumpang yang cedera. Insiden tersebut saat ini sedang dalam penyelidikan. 

Sementara Ural Airlines menyatakan jika seluruh awak pesawat dibebastugaskan hingga penyelidikan selesai. 

CEO Ural Airlines, Sergei Skuratov mengatakan salah satu sistem hidrolik pesawat rusak saat terbang dari Sochi menuju Omsk. Dia juga memberikan bantahan jika pesawat tersebut terbakar.

Pakar penerbangan Rusia mengatakan ada sistem cadangan yang seharusnya digunakan awak pesawat untuk menghindari pendaratan darurat tersebut.

“Ada tiga sistem hidrolik, satu menggunakan listrik. Jadi tidak perlu mendaratkan pesawat di lapangan,” kata pilot Andrei Litvinov kepada Gazeta.ru tentang Airbus A320. 

Menurutnya, tindakan itu membahayakan nyawa orang-orang di kapal dan di darat. Sejumlah spekulasi menyebutkan jika maskapai penerbangan Rusia menghadapi kesulitan mendapatkan suku cadang akibat sanksi Barat.

Pada Maret lalu, media Rusia Vedomosti mengutip pejabat Ural Airlines Igor Poddubny yang mengatakan bahwa pihaknya memiliki waktu sekitar tiga bulan sebelum mereka mulai memecah pesawat untuk mendapatkan suku cadangnya. 

“Kami tidak akan pernah membiarkan suku cadang yang salah digunakan. Sulit, ada perlawanan, tapi semua suku cadang yang digunakan di pesawat kami bersertifikat. Aku mempertaruhkan kepalaku untuk itu," kata Skuratov.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Rabu 13 September 2023

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut