Kelompok militan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Melalui saluran Telegram, ISIS menyatakan pelaku adalah para pejuangnya dan mengklaim telah kembali dengan selamat.
"Membunuh dan melukai ratusan orang serta menyebabkan kerusakan di tempat tersebut sebelum mundur dengan selamat,” bunyi pernyataan ISIS, dikutip dari Reuters, Sabtu (23/3/2024).
Dinas keamanan Rusia FSB sebenarnya sudah mengantisipasi potensi serangan terorisme beberapa hari sebelumnya. Agen FSB sebelumnya telah menggagalkan upaya serangan terhadap sinagog, tempat ibadah Yahudi, di Kota Moskow.
Pemerintah Amerika Serikat sebelum sudah memperingatkan Rusia terkait potensi teror. Kedubes AS di Moskow bahkan sudah memperingatkan warganya untuk menjauhi tempat berkumpul massa.
“Kami telah memperingatkan Rusia terkait potensi teror dengan tepat,” kata seorang sumber pejabat AS tanpa memberi penjelasan rinci.
Serangan itu terjadi hanya dua pekan setelah Kedubes AS di Moskow memperingatkan potensi serangan ekstremis. Serangan ini membuat Rusia memperketat penjagaan di Moskow.
Pengamanan diperketat di bandara, dan pusat-pusat transportasi. Otoritas Rusia juga membatalkan semua acara publik berskala besar di penjuru negara itu.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id
Editor : Abriandi