ISTANBUL, iNewsKutai.id - Kebiadaban tentara Isral dalam invasi ke Jalur Gaza kembali terungkap. Militer zionis ternyata mengeksekusi ratusan pasien di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza Selatan dan Al Shifa, Gaza Utara.
Lebih kejam lagi, mereka mengeksekusi pasien tersebut dalam kondisi tangan terikat. Kekejaman ini terungkap menyusul penemuan kuburan massal di dua kompleks rumah sakit tersebut.
Sedikitnya 300 jenazah ditemukan terkubur dalam kondisi mengenaskan. Mereka diduga dibantai tentara zionis selama 4 bulan menduduki Rumah Sakit Nasser.
Kantor media Gaza pada Rabu (24/4/2024) dalam laporannya menyebut jika para korban merupakan pasien, korban perang yang terluka, serta pengungsi yang mencari perlindungan.
“Kedalaman kuburan massal yang kami temukan (di Rumah Sakit Nasser) mengonfirmasi makam tersebut digali menggunakan alat berat, seperti buldoser Israel dan kendaraan lainnya,” kata kepala kantor media Gaza, Ismail Al Thawabteh kepada Anadolu.
Dia menambahkan, tentara Israel juga diketahui menculik sembilan dokter dari RS. Sampai saat ini, nasib dan keberadaan dokter belum diketahui.
Penemuan ini mengejutlkan lembaga-lembaga HAM internasional dan PBB. Para pejabat PBB mengatakan temuan kuburan massal di dua rumah sakit Gaza, satu lainnya di Al Shifa, meningkatkan kekhawatiran adanya kejahatan perang yang sedang berlangsung oleh Israel.
Kuburan massal ditemukan di RS Nasser dalam penggalian, akhir pekan lalu. Sebanyak 283 jenazah ditemukan dan 42 di antaranya telah diidentifikasi.
"Korban di antaranya orang lanjut usia, perempuan, serta korban luka, sementara yang lain ditemukan dalam kondisi tangan diikat dan pakaian dilucuti,” kata juru bicara Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Ravina Shamdasani.
Kondisi jenazah dengan tangan terikat mengindikasikan pelanggaran serius terhadap hukum HAM internasional dan hukum kemanusiaan internasional.
Setelah itu kuburan massal juga ditemukan di Rumah Sakit Al Shifa. Otoritas kesehatan setempat mengungkap, sekitar 30 jenazah ditemukan di dua lokasi kompleks rumah sakit. Sejauh ini hanya 12 orang yang berhasil diidentifikasi.
Shamdasani melanjutkan, jumlah korban tewas mungkin lebih banyak dari temuan saat ini karena Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim 200 warga Palestina tewas dalam operasi Al Shifa.
Kepala badan HAM PBB pada Selasa lalu mengecam serangan terbaru Israel di Gaza, yang menewaskan sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi