Kombinasi Varian Omicron dan Delta Picu Lonjakan Kasus Covid-19 di Kaltim
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2022/02/21/4423a_masitah.jpg)
SAMARINDA, iNewsKutai - Lonjakan kasus Covid-19 di Kaltim dipicu kombinasi varian Omicron dan Delta. Kedua mutasi virus corona ini sudah terdeteksi di Benua Etam sejak 18 Januari lalu dan berdampak pada fluktuasi kasus baru.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Masitah mengungkapkan, hasil WGS sampel yang dikirim pada 18 Januari 2022 lalu, dari 23 sampel yang diperiksa, terdeteksi varian Delta 11 kasus dan varian Omicron 4 sampel. Sedangkan 8 sample masih dalam proses pemeriksaan.
"Varian Omicron ditemukan dari sampel Balikpapan, Berau dan Bontang. Sedangkan 11 sampel varian Delta berasal dari sampel Samarinda, Balikpapan, Kutim, Bontang dan Berau," jelas Masitah dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Senin (21/2/2022).
Untuk mengantisipasi kedua varian tersebut, pemkab/pemkot diminta membuka tempat isolasi terpusat (isoter) untuk menekan penyebaran kasus Covid-19.
"Karena itu, kita tetap waspada terkait kasus perkembangan Covid ini. Apalagi, Omicron sudah masuk ke Kaltim. Untuk itu, kita segerakan pengadaan Isoter," ucap Masitah.
Sementara, kasus kematian belum ditemukan adanya peningkatan bila dibandingkan dengan rentang bulan yang sama di tahun sebelumnya, dari data kematian didapatkan karena adanya komorbid penyakit tidak menular, usia lanjut dan belum mendapatkan vaksinasi.
Tercatat, Asesmen Transmisi Komunitas Kaltim dalam level 4, dimana untuk kasus konfirmasi mengalami peningkatan cukup signifikan. Rawat inap di rumah sakit juga meningkat pada minggu ke 3 Februari menjadi 17,88 persen untuk BOR ruang ICU dan 31,68 persen untuk BOR ruang isolasi.
Masitah menambahkan, 4 daerah di Kaltim masuk kategori level 4 yakni Balikpapan, Samarinda, Bontang, dan Penajam Paser Utara. Sedangkan 6 lainnya level 3 yaitu Kutai Timur, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, Berau dan Mahakam Ulu.
Editor : Abriandi