get app
inews
Aa Read Next : Panduan dan Tata Cara Berkunjung ke IKN Nusantara untuk Umum, Wajib Daftar Online!

Banggakan IKN di Depan Kepala Daerah, Jokowi Sebut Istana Negara dan Istana Bogor Berbau Kolonial

Selasa, 13 Agustus 2024 | 21:18 WIB
header img
Presiden Joko Widodo menyebut Istana Kepresidenan Jakarta dan Istana Bogor berbau kolonial. (Foto: Setpres)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Istana Kepresidenan Jakarta dan Istana Bogor berbau kolonial. Alasannya, kedua istana tersebut merupakan peninggalan pemerintah kolonial Belanda.

Hal itu disampaikan Jokowi di depan kepala daerah seluruh Indonesia di Istana Garuda IKN Nusantara, Selasa (13/8/2024). Jokowi menyebut, kedua bangunan bekas Gubenur Jenderal Hindia Belanda itu sudah digunakan presiden selama 79 tahun.

"Sekali lagi (bekas) Belanda, bekas Gubernur Jenderal Belanda, dan sudah ditempati 79 tahun. Ini bau-baunya kolonial selalu saya rasakan setiap hari. Dibayang-bayangi," kata Jokowi.

Karena itu, dia mengaku ingin menunjukkan jika Indonesia juga mampu membangun istana dan ibu kota sesuai dengan keinginan dan desainnya sendiri.

"Kita ingin menunjukkan bahwa kita punya kemampuan membangun ibu kota sesuai dengan keinginan kita, sesuai dengan desain kita, tetapi memang masih memerlukan waktu yang panjang," ujarnya.

Sementara Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut sebanyak 517 kepala daerah baik yang definitif maupun penjabat mengikuti arahan Presiden Jokowi.  Kehadiran para kepala daerah ini momen bersejarah.

"Ini bersejarah karena pada hari ini hari Selasa tanggal 13 Agustus, kita mendapat undangan dari bapak Presiden untuk menerima arahan beliau. Dan sekaligus juga dapat menginjakkan kaki langsung di IKN Nusantara," tambahnya.

artikel ini telah tayang di inews.id

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut