Dalam “Ensiklopedia Korps Marinir”, warna selendang Ratu Pantai Selatan ini menjadi alasan utama baret Korps Marinir berwarna ungu. Selendang Nyi Roro Kidul itu dianggap ampuh dalam memberi pengamanan serta perlindungan bagi negara.
Terlepas dari itu, tidak mudah bagi prajurit TNI AL untuk mendapatkan baret ungu. Mereka harus menjalani sejumlah tahapan pendidikan di antaranya, mengikuti Pendidikan Komando (Dikko) yang cukup berat selama lebih 77 hari.
Mulai tahap dasar komando, tahap laut, tahap hutan, tahap Gerilya Lawan Gerilya (GLG), dan ditutup dengan Lintas Medan (Limed) Banyuwangi hingga Surabaya sejauh 300 kilometer.
Jika berhasil menyelesaikan pendidikan, prajurit akan resmi masuk Korps Marinir dan berhak mengenakan baret ungu. Prajurit petarung Marinir juga akan mendapatkan pisau komando.
Demikian sejarah baret ungu Korps Marinir TNI Angkatan Laut.
Artikel ini telah tayang di inews.id
Editor : Abriandi