Hari Raya dalam Islam
Islam memiliki banyak hari raya dan hari istimewa yang disyariatkan untuk dirayakan dan diagungkan, di antaranya:
1. Idul Fitri dan Idul Adha
Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda, “Allah telah menggantikan dua hari perayaan Jahiliyah dengan dua hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR Abu Daud, An Nasa'i, dan Al-Baghawi).
2. Hari Arafah, Hari Penyembelihan (Idul Adha), dan Hari-Hari Tasyriq.
Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Hari Arafah, Hari Penyembelihan, dan Hari-Hari Tasyriq adalah hari raya kita, umat Islam. Itu adalah hari makan dan minum.” (HR At Tirmidzi).
3. Hari Jumat
Jumat disebut sebagai "Sayyidul Ayyam" atau penghulu semua hari. Keagungan Jumat di sisi Allah bahkan lebih besar dibanding Idul Fitri dan Idul Adha.
Selain itu, ada juga hari-hari istimewa lainnya dalam Islam, seperti:
- Hari Senin dan Kamis (puasa sunnah).
- 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
- 6 hari Syawwal.
- Hari 'Asyura.
- Ayyamul Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriyah).
- Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.
Perayaan Tahun Baru Masehi adalah perkara yang mengandung khilaf di kalangan ulama. Umat Islam perlu bersikap bijak dan memastikan bahwa segala aktivitasnya sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Jika merayakannya dengan cara positif, seperti muhasabah atau berbagi kebaikan, maka sebagian ulama membolehkan. Namun, menghindarinya untuk menjaga kemurnian tradisi Islam juga merupakan pilihan yang baik.
Wallahu a'lam bish-shawab.
Editor : Abriandi