3. Menurunkan Gula Darah
Kandungan fitokimia pada daun salam membantu mengelola diabetes dengan menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan fungsi insulin.
Dengan rutin mengonsumsi daun salam, sensitivitas reseptor insulin dapat meningkat, sehingga menurunkan risiko gejala diabetes.
Studi juga menunjukkan bahwa konsumsi daun salam secara teratur efektif dalam mengelola diabetes tipe 2.
4. Menurunkan Asam Urat
Daun salam kaya akan antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan karotenoid yang membantu menurunkan kadar kolesterol dan asam urat dalam darah.
Selain itu, senyawa fenolik dalam daun salam melindungi tubuh dari stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas, sehingga mengurangi risiko kerusakan hati dan perut.
5. Menurunkan Kolesterol
Menurut penelitian, daun salam berkontribusi pada kesehatan jantung melalui dua senyawa organik penting, yakni rutin dan caffeic acid. Rutin memperkuat dinding kapiler jantung, sementara asam caffeic membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam sistem kardiovaskular.
6. Sifat Antikanker
Daun salam memiliki sifat antikanker yang potensial. Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun salam dapat memicu apoptosis (kematian sel) pada sel kanker, sehingga menghambat pertumbuhan kanker.
Kombinasi unik dari antioksidan dan senyawa organik dalam daun salam berfungsi untuk melawan kanker payudara dan kolorektal, sekaligus melindungi tubuh dari efek buruk radikal bebas penyebab kanker.
Editor : Abriandi