Lansia Rawan Masalah Kesehatan Mental, Pendekatan Spiritualitas Jadi Solusi

TSR mengajak lansia untuk mengenang kembali pengalaman hidup mereka dengan pendekatan yang mengintegrasikan nilai spiritual.
Peran perawat dan tenaga kesehatan dalam mendukung kebutuhan spiritual lansia sangat penting. Kebutuhan ini bisa diidentifikasi melalui asesmen spiritual, serta melalui dialog yang menghargai nilai, keyakinan, dan tujuan hidup lansia.
Sayangnya, masih banyak tenaga kesehatan yang merasa tidak memiliki kompetensi atau pelatihan dalam memberikan perawatan spiritual secara profesional.
Dukungan keluarga juga menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan mental lansia. Keluarga yang memahami nilai-nilai spiritual lansia dan mendampingi mereka dalam aktivitas religius atau reflektif dapat memberikan rasa aman dan meningkatkan harga diri.
Ini terbukti dalam studi oleh Chen et al. (2020) yang menyoroti hubungan antara keterlibatan spiritual keluarga dan penurunan gejala depresi lansia.
Integrasi spiritualitas ke dalam pelayanan kesehatan jiwa lansia harus dilakukan secara etis, dengan mempertimbangkan keberagaman budaya dan kepercayaan.
Pendekatan ini tidak bersifat memaksakan nilai agama tertentu, tetapi lebih pada membantu lansia menemukan makna dan harapan dalam kehidupannya. Dengan cara ini, spiritualitas menjadi intervensi yang inklusif dan personal.
Kesimpulannya, spiritualitas memiliki kontribusi besar dalam memperbaiki kesehatan mental lansia. Melalui pemenuhan kebutuhan spiritual, lansia dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang dan bermakna.
Karena itu, penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk mengintegrasikan aspek spiritual dalam praktik pelayanan holistik demi meningkatkan kesejahteraan psikologis lansia.
Penulis : Arief Budiman
(Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur)
Editor : Abriandi