Kenali 8 Gejala Awal Hipertensi Sebelum Terlambat: Waspadai Tanda-Tanda Ini

JAKARTA, iNewsKutai.id – Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum dan mematikan di dunia. Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri meningkat secara terus-menerus.
Meskipun kerap tidak menunjukkan gejala yang jelas, hipertensi menjadi faktor utama penyebab serangan jantung, stroke, gagal ginjal, hingga kematian mendadak.
Penting bagi siapa saja, terutama yang berusia di atas 40 tahun, untuk memahami gejala awal hipertensi guna mencegah komplikasi lebih serius di kemudian hari.
Menurut Dr Naveen Bhamri, ahli jantung dari Max Super Specialty Hospital, Shalimar Bagh, India, banyak penderita baru menyadari mereka mengidap hipertensi setelah mengalami komplikasi berat.
"Hipertensi bisa tidak terdeteksi selama bertahun-tahun, tetapi jika gejalanya muncul, Anda harus memeriksakan tekanan darah secara teratur untuk mendeteksinya sejak dini," tegas Dr. Bhamri, dikutip dari Hindustan Times, Jumat (30/5/2025).
1. Jantung Berdebar saat Istirahat
Peningkatan denyut jantung saat tidak beraktivitas bisa menandakan tekanan darah tinggi. Aktivasi sistem saraf simpatik menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari biasanya, bahkan saat tubuh sedang beristirahat.
Kondisi ini juga dapat menyerupai gejala gangguan tiroid atau kecemasan. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis tepat.
2. Mudah Marah dan Emosi Labil
Perubahan emosi seperti mudah tersinggung, gelisah, atau kesulitan berkonsentrasi sering kali diabaikan sebagai stres biasa. Namun, hal ini bisa menjadi tanda awal hipertensi, terutama pada lansia yang mulai mengalami penurunan elastisitas pembuluh darah.
3. Gangguan Tidur atau Insomnia
Kesulitan tidur, sering terbangun di malam hari, atau mengalami insomnia dapat menjadi pertanda tekanan darah yang tidak normal. Hipertensi dapat mengganggu sistem saraf otonom yang berperan penting dalam siklus tidur, sehingga kualitas tidur terganggu secara signifikan.
4. Mikroalbuminuria (Protein dalam Urine)
Munculnya protein dalam urin dalam jumlah kecil (30–300 mg/hari) merupakan tanda kerusakan dini pada ginjal akibat tekanan darah tinggi. Kondisi ini menandakan gangguan fungsi filtrasi ginjal dan kerusakan endotel pembuluh darah.
Lakukan tes urine rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga hipertensi atau diabetes.
5. Sakit Kepala di Pagi Hari
Sakit kepala yang terasa saat baru bangun tidur, khususnya di bagian belakang kepala, bisa menjadi indikasi lonjakan tekanan darah pada malam hari.
Meskipun tidak semua sakit kepala disebabkan oleh hipertensi, gejala ini tidak boleh diabaikan jika terjadi secara konsisten.
6. Kelelahan Berlebih
Kelelahan yang tidak membaik meskipun sudah cukup istirahat dapat menunjukkan bahwa jantung sedang mengalami tekanan. Hipertensi menyebabkan kerja jantung tidak efisien, yang berujung pada kurangnya pasokan oksigen ke seluruh tubuh.
Beberapa orang juga mengalami wajah memerah atau kepala terasa ringan saat tekanan darah meningkat.
7. Sesak Napas saat Aktivitas Ringan
Jika Anda merasa sesak napas hanya karena aktivitas sederhana seperti menaiki tangga atau berjalan kaki, ini bisa menjadi sinyal hipertensi telah berdampak pada fungsi jantung dan paru-paru. Kemampuan tubuh dalam mendistribusikan oksigen menurun seiring meningkatnya tekanan darah.
8. Sakit Kepala Berulang dan Intens
Sakit kepala yang berdenyut kuat dan terjadi secara berulang bisa menjadi gejala hipertensi, terutama jika disertai mual, muntah, atau gangguan penglihatan. Lonjakan tekanan darah yang mendadak dapat memicu kondisi ini dan perlu segera ditangani.
Ada sejumlah faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami hipertensi antara lain:
- Riwayat keluarga
- Pola makan tinggi garam dan lemak
- Kurang olahraga
- Obesitas
- Merokok dan konsumsi alkohol
- Stres berkepanjangan
- Usia di atas 45 tahun
Untuk mencegah hipertensi, disarankan untuk:
- Menjalani gaya hidup sehat dengan makanan bergizi dan rendah garam
- Berolahraga minimal 30 menit setiap hari
- Memantau tekanan darah secara berkala, terutama jika memiliki riwayat keluarga
- Menghindari stres berlebihan
- Mengatur berat badan ideal
Hipertensi bukanlah penyakit yang muncul secara tiba-tiba. Gejalanya sering kali halus dan disalahartikan. Dengan mengenali tanda-tanda awalnya, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan lebih dini dan menghindari komplikasi serius di kemudian hari.
Jangan tunggu sampai terlambat—cek tekanan darah Anda secara rutin!
Editor : Abriandi