Pesawat Saudia Airlines Kembali Diteror Bom, Polri Gandeng FBI Identifikasi Pelaku

JAKARTA, iNewsKutai.id - Dua pesawat Saudia Airlines yang mengangkut jamaah haji mendapat teror bom. Untuk mengusut teror tersebut, Polri menggandeng Federal Bureau of Investigation (FBI).
Pesawat Saudia Airlines kembali mendapatkan ancaman bom, Sabtu (21/6/2025). Teror bom terjadi saat pesawat tersebut terbang dari Jeddah menuju Surabaya via Muscat.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pesawat dengan nomor penerbangan SV 5688 mendarat darurat di Bandara Kualanamu Medan, Sumatera Utara.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan jika teror bom pertama kali diterima oleh pilot Saudi Airlines.
"Sekitar pukul 08.55 WIB diperoleh informasi dari Airnav Kualanamu bahwa pilot pesawat Saudia mendapatkan ancaman bom," ungkap Kristomei saat dikonfirmasi, Sabtu (21/6/2025).
Pilot kemudian berkoordinasi dengan AirNav Kualanamu untuk melakukan pendaratan darurat. Pesawat berhasil mendarat dengan mulus pada pukul 10.27 WITA.
Pesawat yang mengangkut 387 orang jamaah haji itu diparkir di taxy way A5. Setelah itu, seluruh penumpang dievakuasi dan dinyatakan aman
"Saat ini pihak lanud sudah berkoordinasi dgn pihak Tim jihandak Kodam 1/Bukit Barisan dan Brimob Polda Sumut," ujarnya.
Sebelumnya, teror bom juga terjadi saat pesawat Saudi Arabia Airlines membawa 442 jamaah haji asal Jakarta pada Selasa (17/6/2025). Pesawat juga mendarat darurat di Bandara Kualanamu Medan.
Terpisah, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan jika Polri berkoordinasi dengan FBI mengusut teror bom di pesawat Saudi Airlines. Teror ancaman bom diterima pilot melalui email.
Sigit menjelaskan, nama pengirim email yang melakukan teror kepada pilot tidak sesuai dengan identitas pemilik sebenarnya. Karena itu, pihaknya tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
"Saat ini kita sedang berkoordinasi dengan FBI untuk meneliti email yang ada. Sementara kita dapati email yang dikirim tidak sesuai dengan nama dimaksud, sehingga kita sedang melakukan pendalaman lebih lanjut," jelasnya Listyo di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta, Sabtu (21/6/2025).
Editor : Abriandi