JEDDAH, iNewsKutai.id - Arab Saudi menyatakan menyiapkan kuota 1 juta jamaah haji baik dari dalam maupun luar negeri. Namun, ada sejumlah syarat penting yang wajib dipatuhi salah satunya adalah tidak menerima jamaah berusia di atas 65 tahun.
Sekadar diketahui, dalam dua tahun terakhir sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, Arab Saudi menutup pintu masuk terutama bagi calon jamaah haji. Tahun lalu, hanya puluhan ribu jamaah yang diperbolehkan menjalankan rukun Islam ke lima tersebut.
Itupun merupakan jamaah haji dalam negeri. Tahun, Arab Saudi mulai melakukan pelonggaran dengan menyiapkan kuota 1 juta orang. Namun, demikian, Kementerian Haji dan Umrah Saudi memberlakukan tiga syarat utama bagi calon jamaah yang diperbolehkan menjalankan ibadah haji mengingat pandemi belum berakhir.
Mulai dari syarat berusia di bawah 65 tahun, kemudian wajib menyerahkan hasil tes PCR Covid-19 negatif yang dilakukan setidaknya 72 jam sebelum keberangkatan, dan mendapat vaksin Covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Tercatat ada sembilan vaksin Covid-19 yang disetujui Arab Saudi yakni Pfizer, Moderna, AstraZeneca, Johnson&Johnson, Sinopharm, Sinovac, Covaxin, Sputnik, dan Covovax.
“Sangat penting bagi Penjaga Dua Masjid Suci untuk menjaga keselamatan dan keamanan jemaah haji serta pengunjung Masjid Nabawi," bunyi pernyataan kementerian, dikutip dari Saudi Gazette, Sabtu (9/4/2022).
Dalam pernyataan tersebut, Saudi menyatakan jika kuota yang dialokasikan untuk masing-masing negara dengan mempertimbangkan kepatuhan terhadap semua rekomendasi kesehatan yang dikeluarkan Saudi.
"Penentuan angka tersebut guna memastikan seluruh jemaah bisa melakukan ibadah haji di Makkah dan sekitarnya serta berziarah ke Masjid Nabawi dalam kondisi yang aman dan khuysuk," sambung pernyataan tersebut.
Editor : Abriandi