MEKKAH, iNewsKutai.id - Calon jamaah haji Indonesia dminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan terutama menggunakan masker selama berada di Tanah Suci sebagai pencegahan infeksi Covid-19.
Saat ini, situasi di Masjidil-Haram semakin padat jamaah di tengah pandemi Covid-19 yang belum mereda. Kondisi tersebut akan semakin sesak seiring dengan puncak ibadah haji.
Dari pantauan, kepadataan jamaah mulai terlihat pada malam hingga subuh. Kepala Seksi Petugas dan Keamanan Jamaah Daker Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Maskat menyatakan, penerapan protokol kesehatan di Arab Saudi cenderung longgar.
Akibatnya, tidak sedikit jamaah yang beribadah di Masjidil-Haram tidak menggunakan masker. Dia mengatakan, kendati ada aturan wajib tes PCR maksimal tiga hari sebelum masuk ke Arab Saudi, namun hal tersebut tidak menjadi jaminan bebas Covid-19.
Karena itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, jamaah haji Indonesia diingatkan untuk tetap taat protokol untuk meminimalisasi potensi terinfeksi Covid-19.
"Untuk menjaga kesehatan bersama, saya minta nanti masker jangan sampai dilepas saat di Masjidilharam. Ini bagian dari strategi kita mencegah ada jamaah terpapar," ujar Kamis (2/6/2022).
Sesuai jadwal, jamaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci mulai Sabtu (4/6/2022). Jamaah yang masuk pada gelombang satu itu lebih dulu berada di Madinah selama 9 hari, kemudian setelah itu bergeser ke Mekkah.
"Jangan menyepelekan pentingnya memakai masker ini sebab faktanya Covid-19 belum benar-benar hilang," katanya.
Dari pengamatan langsung jurnalis MNC Portal Indonesia (MPI) yang tergabung Media Center Haji, Kamis (2/6/2022) malam, puluhan ribu orang memadati area tawaf maupun sa’i guna menjalankan ibadah umrah. Jamaah ini datang dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di sekitar Ka'bah, ribuan orang datang silih berganti melaksanakan tawaf. Meski tampak padat, namun jamaah tidak sampai berdesak-desakan. Sebagian jamaah juga memilih tawaf di lantai atas. Namun pemandangan tampak berbeda di area Sa'i, yakni dari Bukit Shafa ke Bukit Marwa.
Di jalur sepanjang sekitar 394 meter itu, kondisinya cukup padat. Jamaah umumnya tidak bisa berjalan cepat karena jalur dipenuhi orang. Sama seperti yang terlihat di area tawaf, di jalur Sa'i ini, selain sudah cukup padat mayoritas jamaah tidak mengenakan masker.
Banyaknya jamaah yang beribadah di Masjidilharam ini diperkirakan karena mereka mengejar bisa menunaikan umrah reguler sebelum penutupan jelang pelaksanaan haji.
Editor : Abriandi