WASHINGTON, iNewsKutai.id - Direktur badan intelijen CIA William Burns menyebut invasi Rusia berpotensi menjadi perang nuklir dan menjadi ancaman langsung bagi Amerika Serikat.
Burns menyebut, keputusasaan Presiden Vladimir Putin bisa saja menjadi pemicu perang nuklir. Apalagi, saat ini, Kremlin menempatkan pasukan nuklirnya dalam status siap perang.
“Tidak seorang pun dari kita boleh menganggap enteng ancaman yang ditimbulkan oleh potensi penggunaan senjata nuklir taktis atau senjata nuklir hasil rendah,” kata Burns dalam pidatonya di Institut Teknologi Georgia, Kamis (14/4/2022).
Meski demikian, dia menyatakan CIA belum melihat banyak bukti pengerahan atau pergerakan militer yang memperkuat status itu.
Di sisi lain, dia menyebut jika invasi Rusia ke Ukraina secara tidak langsung juga menjadi ancaman bagi Amerika Serikat. Menurut dia, sikap agresif Kremlin akan sangat mempengaruhi dominasi AS di Eropa maupun belahan dunia lainnya.
Selain Rusia, dia juga menyebut jika China menjadi masalah. Menurut dia, kebangkitan China di panggung dunia harus diwaspadai karena terus meningkatkan sikap permusuhan dengan AS.
Kondisi ini, kata Burns, memaksa CIA harus menempatkan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan di era baru.
“China Xi Jinping adalah tantangan terbesar kita, dalam banyak hal, ujian paling mendalam yang pernah dihadapi CIA. Sebagai badan intelijen, kami tidak pernah berurusan dengan musuh yang punya jangkauan lebih luas," pungkasnya.
Editor : Abriandi