get app
inews
Aa Read Next : Presiden Ramos Horta Serukan Rekonsiliasi Indonesia-Timor Leste, Ada Apa?

Ramos Horta Cuma Butuh Tambahan 30.000 Suara untuk Jadi Presiden Timor Leste

Kamis, 21 April 2022 | 00:04 WIB
header img
Calon presiden Timor Leste Jose Ramos Horta. (foto: reuters)

DILI, iNewsKutai.id - Politisi senior Jose Ramos Horta di atas angin dalam pemilihan presiden Timor Leste. Horta hanya butuh tambahan sekitar 30.000 suara di putaran kedua untuk mengantarnya menduduki jabatan presiden kedua kalinya.

Dari hasil perolehan suara sementara pilpres Timor Leste putaran kedua, hingga Rabu (20/4/2022), total suara yang dihitung mencapai 75 persen. Ramos Horta memimpin dengan 62,09 persen suara, unggul jauh dibandingkan pesaingnya, Francisco 'Lu Olo' Guterres.Presiden petahana itu baru memeroleh 37,91 persen.

Perolehan suara tersebut membuat pemimpin kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia itu di ambang kemenangan. Politikus berusia 72 tahun itu bahkan hanya membutuhkan 30.000 suara tambahan untuk mengamankan kemenangan.

Kemenangan Ramos Horta dalam pilpres tahun ini sebenarnya sudah bisa dirasakan sejak putaran pertama yang berlangsung pada April lalu. Dia hampir saja mengamankan suara mayoritas yang bisa langsung mengantarkannya ke kursi presiden. 

Usai memberikan suara di tempat pemungutan suara (TPS) dekat rumahnya di Dili, Horta mengatakan dia sangat yakin akan memenangkan pilpres, namun tetap akan menunggu hasil akhir. Dia juga mendapat dukungan dari presiden pertama Timor Leste, Xanana Gusmao. 

Dia bahkan menyebut pemerintahan saat ini tidak sah secara konstitusional. Pasalnya Gueterres menolak untuk mengambil sumpah beberapa menteri dari partai Gusmao dengan alasan mereka sedang menghadapi penyelidikan, termasuk dugaan korupsi. Presiden Timor Leste berikutnya akan dilantik pada 20 Mei, bertepatan dengan peringatan 20 tahun kemerdekaan.

Ramos Horta merupakan salah satu tokoh politik paling senior di Bumi Lorosae, pernah menjabat menteri luar negeri, perdana menteri, kemudian presiden kedua Timor Leste, yakni dari 2007 hingga 2012. Dia juga mendapat Hadiah Nobel Perdamaian pada 1996 atas perannya membuat resolusi damai atas perang gerilya di Timor Timur melawan Indonesia.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut