MOSKOW, iNewsKutai.id – Militer Rusia siap mengoperasikan sistem pertahanan rudal antipesawat terbaru Rusia, S-500. Rudal yang bisa disebut Prometheus itu sanggup melumat pesawat tempur, rudal balistik antarbenua hingga rudal hipersonik.
Pemimpin perusahaan teknologi pertahanan Rusia Almaz-Antey, Yan Novikov mengungkapkan, kemampuan tempur sistem S-500 melampuai rudal antipesawat S-400 yang menjadi andalan Rusia. S-500, kata Novikov, mampu menjadi dasar sistem pertahanan kedirgantaraan Rusia.
“Saat ini, produksi massal sistem S-500 telah diluncurkan berdasarkan pencapaian terbaru dalam sains dan teknologi domestik. Pasukan (Rusia) akan menerimanya dalam jangka waktu yang ditentukan oleh perintah pertahanan negara,” ujarnya dilansir majalah Rusia, National Defense, Senin (25/4/2022).
S-500 Prometheus adalah sistem rudal permukaan ke udara generasi mutakhir dengan jangkauan 600 kilometer. Alat pertahanan ini berupa kompleks intersepsi altitudo tinggi universal dengan peningkatan kemampuan pertahanan antirudal yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik antarbenua, rudal jelajah hipersonik, dan pesawat terbang.
Pada Mei 2018, Rusia melakukan uji coba rudal permukaan ke udara jarak jauh dengan S-500. Menurut laporan intelijen AS, pengetesan S-500 kala itu mampu mencapai target 482 km, atau 80 km lebih jauh dari rekor sebelumnya.
Pada 4 Juni 2019, Kementerian Pertahanan Rusia mengunggah video yang menunjukkan keberhasilan peluncuran sistem rudal antibalistik baru berupa rudal permukaan ke udara jarak jauh. Meskipun jenis sistem pertahanan udara yang sedang diuji ketika itu tidak disebutkan, banyak kalangan yang berspekulasi bahwa alutsista tersebut adalah sistem rudal S-500 Prometheus.
Sementara, radar S-500 diuji coba pada akhir 2019. Pada Juli 2021, Kementerian Pertahanan Rusia merilis rekaman publik pertama uji tembak langsung dari sistem rudal antibalistik S-500 baru di Kota Kapustin Yar.
Editor : Abriandi