get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Idul Adha 1445 H, Kaltim Terjunkan 139 Juleha Bersertifikat

Hari Raya Idul Adha Berpotensi Berbeda, Ini Analisis Badan Riset dan Inovasi Nasional

Senin, 06 Juni 2022 | 09:01 WIB
header img
Perayaan Idul Adha 1443 H berpotensi berbeda. (Foto: iNews/Suryono Sukarno)

JAKARTA,iNewsKutai.id - Hari Raya Idul Adha berpotensi berbeda menyusul pengumuman PP Muhammadiyah yang telah menetapkan 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah atau Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022. Hal ini sejalan dengan penetapan hari libur nasional.

Namun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan jika ada potensi perbedaan  dengan keputusan Kementerian Agama (Kemenag) yang terlebih dahulu akan melakukan sidang itsbat untuk penentuan Idul Adha.

Peneliti ahli utama di Pusat Riset dan Atmosfer BRIN Thomas Djamaluddin mengungkapkan, perbedaan jatuhnya Idul Adha 1443 H terlihat dari analisis garis tanggalnya. 

“Analisis garis tanggal bisa menjelaskan potensi perbedaan itu. Garis tanggal dibuat dengan menggunakan kriteria yang berlaku di masyarakat,” ujarnya dikutip lewat laman pribadinya, Senin (6/6/2022). 

Thomas yang juga Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Indonesia, Kemenag mengatakan ada dua kriteria utama yang digunakan di Indonesia yakni Wujudul Hilal dan Kriteria Baru MABIMS. Kriteria Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada kondisi bulan lebih lambat terbenamnya daripada matahari. 

Sementara, kriteria Baru MABIMS mendasarkan pada batasan minimal untuk terlihatnya hilal (imkan rukyat atau visibilitas hilal), yaitu fisik hilal yang dinyatakan dengan parameter elongasi (jarak sudut bulan-matahari) minimum 6,4 derajat dan fisis gangguan cahaya syafak (cahaya senja) yang dinyatakan dengan parameter ketinggian minimum 3 derajat. 

“Kriteria Baru MABIMS digunakan oleh Kementerian Agama dan beberapa ormas Islam,” kata Thomas. 

Thomas mengatakan pada saat maghrib 29 Juni 2022, di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk. Artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi.  

“Itu sebabnya Muhammadiyah di dalam maklumatnya menyatakan 1 Dzulhijjah 1443 jatuh pada 30 Juni 2022 dan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022. Hari libur nasional yang menyatakan Idul Adha 1443 jatuh pada 9 Juli 2022 didasarkan pada kriteria lama MABIMS, yaitu tinggi minimal 2 derajat dan elongasi 3 derajat atau umur bulan 8 jam,” katanya.

Thomas pun mengungkapkan dari garis tanggal Kriteria Baru MABIMS menunjukkan bahwa di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022 tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat. Artinya, hilal terlalu tipis untuk bisa mengalahkan cahaya syafak yang masih cukup kuat. 

“Akibatnya, hilal tidak mungkin dapat dirukyat. Secara hisab imkan rukyat (visibilitas hilal), data itu menunjukkan bahwa 1 Dzulhijjah 1443 akan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022. Konfirmasi rukyat akan dilakukan pada 29 Juni dan diputuskan pada sidang itsbat awal Dzulhijjah 1443,” kata Thomas. 

Editor : Abriandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut