JAKARTA, iNewsKutai.id - Serangan jantung menjadi pembunuh nomor satu di Indonesia. Sedikitnya 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 orang diprediksi menderita jantung koroner.
Banyak di antara penderita jantung koroner ini tidak menyadari mengidap penyakit yang menghambat aliran darah ke jantung hingga menyebabkan kerusakan yang berujung kematian.
Terutama di kalangan usia produktif. Hal ini tidak lepas dari stigma jika penyakit jantung lebih banyak diderita orangtua. Padahal, dewasa ini penyakit mematikan tersebut juga banyak diderita anak muda usia 20-an tahun keatas.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP (K), dalam jumpa media Heartology Cardiovascular Center mengatakan, fakta ini membuat jantung koroner semakin menakutkan karena tidak dapat diprediksi.
"Kalau 20 tahun lalu, penyakit jantung dialami oleh usia 50 tahun ke atas. Tapi kalau sekarang itu usia 30 tahun sudah banyak yang terserang penyakit jantung. Hal itu karena gaya hidup yang tidak sehat," ujarnya Selasa (14/6/2022) lalu.
Menurut dia, serangan jantung sejatinya bisa dicegah. Selain menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga pola istirahat dan makanan, sangat penting untuk memahami gejala-gejala yang identik dengan jantung koroner.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait