SAMARINDA, iNewsKutai.id - Imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai berdampak pada pergerakan harga bahan pokok. Sejumlah komoditas terpantau merangkak naik dalam beberapa hari terakhir.
Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Kota Samarinda Yuyum Puspitaningrum mengungkapkan, dari hasil pemantauan, harga bahan pokok mulai merangkak naik. Seperti telur yang sudah menyentuh angka Rp28.000 per 10 butir.
Demikian halnya dengan cabai yang kini dipatok Rp60.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya harga bumbu dapur ini hanya Rp47.000 per kilogram. Meski demikian, Yuyum menyebut jika secara umum harga kebutuhan pokok di kota Samarinda masih dalam tahap terkendali khususnya di pasar-pasar tradisonal.
"Dari informasi Dinas Perdagangan memang ada sejumlah komoditi yang mengalami kenaikan tapi secara umum masih stabil. Buktinya, per 30 Agustus kemarin sambung dia, kota Samarinda justru malah mengalami deflasi yakni diangka minus 0,20 persen.
Tapi kita tetap harus waspada," ujarnya usai mendampingi wali kota Andi Harun mengikuti arahan Presiden Joko Widodo terkait pengendalian inflasi, Senin (12/9/2022).
Untuk memastikan inflasi di Kota Samarinda terkendali, Yuyum mengaku akan segera mencari strategi agar kenaikan harga ini tidak diikuti oleh kebutuhan pokok lainnya. Hal ini penting mengingat mayoritas komoditas penyumbang inflasi dipasok dari luar Kaltim.
Sementara, Wali Kota Andi Harun dalam arahan kepada para kepala OPD memberikan sinyal untuk segera melakukan rapat koordinas bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Samarinda dalam menindaklanjuti arahan dari Presiden.
“Segera jadwalkan agar kita bisa melaksanakan rapat terkait masalah inflasi pekan depan, seraya menjadwalkan operasi pasar dalam waktu dekat untuk melihat kondisi harga kebutuhan pokok di pasar tradisonal maupun modern,” pinta Wali Kota.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait