BALIKPAPAN, iNewsKutai.id - Seorang ibu di Kota Balikpapan UA (39) meregang nyawa setelah dibakar hidup-hidup oleh suaminya YS (45), Selasa (20/9/2022) pukul 14.00 WITA. Penganiayaan itu diduga dipicu cekcok rumah tangga.
Ironisnya, setelah membakar istrinya, YS berusaha mengakhiri hidupnya namun berhasil diselamatkan. Insiden maut itu terjadi di rumah kontrakan pasangan suami istri tersebut di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Karang Rejo, Kota Balikpapan.
Kasatreskrim Polresta Balikpapan Kompol Rengga Puspo Saputro mengungkapkan, insiden itu diduga dipicu cekcok pasangan suami istri tersebut. Dugaan itu diperkuat dengan temuan luka bekas penganiyaan di tubuh korban.
"Dugaan sementara akibat cekcok karena ada luka penganiayaan selain luka bakar di tubuh korban. Tapi masih didalami dengan melakukan olah tempat kejadian (TKP) dan mencari barang bukti," jelasnya, Selasa (20/9/2022).
Sementara pelaku penganiayaan YS saat ini masih menjalani pemeriksaan. Tersangka baru akan dimintai keterangan jika kondisinya sudah memungkinkan.
Sementara itu, saksi mata yang juga tetangga korban Robiyatul Adawiyah menuturkan, sebelum kejadian terdengar ledakan keras diikuti kepulan asap tebal dari kontrakan pasutri tersebut.
Dia kemudian mendatangi rumah korban dan menemukan putra sulungnya menangis di teras rumah. Begitu masuk ke dalam dapur, saksi terkejut melihat UA dalam kondisi terluka parah dan mengerang kepanasan.
“Dia duduk di depan kamar mandi dan minta tolong, katanya Acil badan ku panas,” ujar Robiyatul, Selasa (20/9/2022).
Selang beberapa saat , YS keluar dari kamar dengan kondisi kurang lebih sama. Hanya saja, saat itu pelaku menggenggam sebilah parang.
Saksi yang ketakutan kemudian lari dan meminta bantuan tetangga untuk menghubungi polisi. Tak berapa lama kemudian, Satreskrim Polresta Balikpapan tiba di TKP dan mengevakuasi kedua korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanudjoso Djatiwibowo.
Meski sempat mendapat penangan medis, nyawa UA tak tertolong akibat luka bakar berat. Sementara suaminya, YS masih menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Editor : Abriandi
Artikel Terkait
