JAKARTA, iNewsKutai.id - Kesepian ternyata tidak hanya membahayakan jiwa namun juga fisik. Penelitian Western Norway University of Applied Sciences menunjukkan jika rasa sepi meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Penyakit diabetes selama ini sangat dikaitkan dengan keturunan. Selain itu, pola hidup tidak sehat juga menjadi salah satu faktor pemicu. Namun, penelitian yang dilakukan Professor Roger E. Henriksen dan rekan-rekannya menemukan fakta baru.
Dalam laporan yang dipublikasikan di Diabetologia seperti dilansir Times Now News, Kamis (6/10/2022) menunjukkan jika kesepian menciptakan keadaan tertekan yang kronis dan terkadang berlangsung lama yang dapat mengaktifkan respons stres fisiologis tubuh.
Sementara mekanisme yang tepat tidak sepenuhnya dipahami, respon ini diyakini memainkan peran sentral dalam pengembangan diabetes tipe 2 melalui mekanisme seperti resistensi insulin sementara yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormon stres kortisol.
Proses ini juga melibatkan perubahan dalam pengaturan perilaku makan oleh otak, menyebabkan peningkatan nafsu makan untuk karbohidrat dan selanjutnya meningkatkan kadar gula darah.
Para peneliti menggunakan data dari HUNT. Basis data ini berisi informasi kesehatan (dari kuesioner yang dilaporkan sendiri, pemeriksaan medis, dan sampel darah) lebih dari 230.000 orang dan diperoleh melalui empat survei populasi yaitu HUNT1 dengan kelahira 1984-1986, kemudian HUNT2 (1995-1997), HUNT3 (2006- 2008) dan HUNT4 (2017-2019).
Editor : Abriandi
Artikel Terkait
