Pada awalnya, pihaknya menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk pembelian gas LPG ini. Namun, pihaknya melihat ada beberapa hal yang harus diperbaiki dalam data tersebut. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan menggunakan kedua data tersebut.
"Kemudian kami gunakan dua-duanya aja dengan P3KE. Sekarang kalau kami lihat DTKS juga membaik, membaik dengan updating itu, jadi kami menggunakan dua-duanya. Kita tidak mempunyai basis data lagi antara dua itu," tuturnya.
Tutuka menegaskan, tujuan pendataan ini hanya untuk memastikan agar program LPG 3 kg bisa tepat sasaran. Sebab, dirinya mengaku bingung lantaran jumlahnya yang terus mengalami kekurangan.
"Kita sebenernya ingin satu jadi tepat sasaran. Jadi kalou tempat lain banyak mengalir untuk warung makan besar itu kita ada menduga beberapa (disalurkan) ke tempat seperti itu. Soalnya kayaknya kok kurang terus LPG-nya," ucapnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait